Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Abu Tours, Terkumpul Dana hingga Rp 1,8 Triliun dari 86.720 Jemaah

Kompas.com - 23/03/2018, 18:43 WIB
Hendra Cipto,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Dana yang dipungut sebagai biaya pemberangkatan umrah dari 86.720 jemaah PT Amanah Bersama Ummat (Abu Tours) yang batal berangkat mencapai Rp 1,8 triliun.

"Dana jemaah sebanyak 86.720 orang yang tidak berangkat ke Tanah Suci mencapai Rp 1,8 triliun yang dikumpulkan oleh Abu Tours," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani saat konferensi pers, Jumat (23/3/2018).

Menurut Dicky, sebanyak 86.720 jemaah Abu Tours tersebut tersebar di 15 provinsi di Indonesia. Mereka ada yang telah mendaftar dan menyetorkan uang sejak tahun 2016 hingga 2018.

"Jadi jemaah yang tidak berangkat itu mayoritas ikut program promo Abu Tours. Promo harga perjalanan umrah itu bervariasi, mulai Rp 12 juta hingga Rp 16 juta. Semua jemaah sudah menyetorkan, tapi belum diberangkatkan," ucapnya.

Baca juga: Tak Berangkatkan Umrah 86.000 Jemaah, Dirut Abu Tours Diancam 20 Tahun Penjara

Adapun kasus ini sudah meningkat statusnya ke tingkat penyidikan dan polisi telah menetapkan CEO dan sekaligus Direktur Utama Abu Tours, Hamzah Mamba, sebagai tersangka.

Penyidik sementara ini menelusuri aset-aset yang dimiliki tersangka dari hasil pungutan biaya umrah jemaah.

"Total asetnya semua belum kita tahu. Tapi sudah ada yang sudah disita dan ada pula yang masih ditelusuri," tuturnya.

Dicky menambahkan, jumlah tersangka diperkirakan akan bertambah, termasuk dari mitra-mitranya yang mengumpulkan calon jemaah di 15 provinsi.

Baca juga: Kasus Abu Tours, Polisi Periksa 43 Calon Jemaah Umrah

Sementara itu, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Sulsel, Kaswad Sartono, mengatakan, pihak Kemenag segera mencabut izin operasi PT Abu Tours. Sebab, izin penyelenggara haji dan umrah PT Abu Tours sudah disita oleh kepolisian.

Saat ditanya terkait dana 86.720 jemaah Abu Tours yang mencapai Rp 1,8 triliun, Kaswad belum berpikir untuk membantu pemberangkatan jemaah ataupun pengembalian dana.

"Kami belum tahu jemaah, tapi kami akan bicarakan nanti bagaimana caranya membantu proses pemberangkatannya ke Tanah Suci. Termasuk juga dengan jemaah yang meminta pengembalian uang, kami belum bisa berbicara. Kami baru akan buka Crisis Centre Abu Tours. Crisis Centre ini untuk menampung keluhan dari jemaah," ungkapnya.

Kompas TV Informasi telantarnya sejumlah jemaah di Bandara Internasional Kuala Lumpur, saat hendak pulang ke tanah air didapat dari video yang beredar di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com