Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Maag Tak Kunjung Sembuh, Wiharjo Bunuh diri dengan Loncat ke Sungai

Kompas.com - 23/03/2018, 15:30 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Wiharjo Kusdi (73) ditemukan tewas mengambang tersangkut sampah di bibir Sungai Lusi di Desa Kalangdosari, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (22/3/2018) siang sekitar pukul 12.00 WIB.

Kakek renta warga Desa Kalangdosari, Kecamatan Saringan, Grobogan, itu diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan menceburkan diri ke sungai berarus deras tersebut lantaran tak tahan dengan penyakit maag yang dideritanya bertahun-tahun.

Jasad Wiharjo pertama kali ditemukan oleh dua kerabatnya, Mohammad Komari (20) dan Mustajab (22).

Keduanya yang masih satu tetangga itu memang tengah mencari keberadaan korban. Sebab, sejak semalam korban meninggalkan rumah dan tak kunjung kembali. 

Sebelum pergi meninggalkan rumah, korban sempat menuliskan pesan yang berbunyi "Timbang loro luwih becik nati" (daripada sakit bebih baik mati). Kalimat itu ditulis menggunakan arang di atas meja rumahnya.

Baca juga : Ponselnya Disita dan Dijual Sang Ibu, Seorang Gadis di Kediri Bunuh Diri

Kedua keponakannya terkejut melihat tulisan itu saat berkunjung ke rumah Mbah Wiharjo. Mereka dan warga lantas menyusuri aliran Sungai Lusi, di sisi timur Bendungan Dumpil untuk mencari keberadaan Mbah Wiharjo. Lokasi sungai terhitung tak jauh dari rumah Mbah Wiharjo.

"Beberapa bulan ini, Mbah Wiharjo memang tinggal sebatang kara karena istrinya memilih bekerja di Samarinda. Ia sering mengeluh kesakitan akibat penyakit maag yang tak juga sembuh. Melihat tulisan itu kami panik dan bergegas mencarinya. Setelah hampir setengah kilometer, kami dan warga menemukannya sudah meninggal dunia di sungai," kata Mohammad Komari, keponakan korban.

Baca juga : Wanita Ini Coba Bunuh Diri seusai Racun 3 Anaknya hingga Tewas

Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Maryoto, mengatakan, setelah memperoleh informasi dari warga terkait penemuan jasad petani itu, kepolisian langsung melakukan evakuasi dan olah TKP. Jasad korban selanjutnya diperiksa oleh tim medis.

"Tak ada tanda penganiayaan. Kami temukan sarung berisi tiga batu cukup besar yang diikatkan pada bagian leher korban. Korban ini diduga kuat bunuh diri dengan terjun ke sungai. Keterangan saksi, jejak kaki korban dan pesan korban cukup menguatkan," kata Maryoto.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:

Gerakan "Into The Light"

Facebook: IntoTheLightID

Twitter: @IntoTheLightID

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com