BATAM, KOMPAS.com — Viralnya makarel kaleng mengandung cacing yang pertama kali ditemukan di Provinsi Riau juga berimbas pada Provinsi Kepulauan Riau ( Kepri), khususnya Batam.
Cacing mati tersebut ditemukan dalam makarel saus tomat merek Farmanjack serta merek IO dan Hoki.
Untuk menjaga suasana tetap kondusif, Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) Kepulauan Riau di Batam meminta agar warga Kepri, khususnya Batam, tetap tenang terkait indikasi cacing (Nematoda) dalam tiga produk makarel kaleng tersebut.
BPOM Kepri di Batam sudah memerintahkan penarikan makarel kaleng tersebut kepada sejumlah importir.
"Di Batam ada tiga importir. Ketiga importir itu sudah kami minta untuk melakukan penarikan makarel cacing tersebut," kata Kepala BPOM Kepri Yosef Dwi Irwan, Jumat (23/3/2018).
(Baca juga: Tiga Merek Makarel Kaleng yang Terindikasi Mengandung Cacing Berasal dari China)
Tidak saja mengeluarkan surat perintah penarikan kepada importir, BPOM Kepri di Batam juga terus melakukan pengawasan terhadap ketiga merek makarel cacing itu.
Yosef mengatakan, importir menyanggupi dalam kurun waktu tiga minggu produk-produk makarel cacing tidak lagi beredar di Kepri.
"Kami berikan waktu satu bulan dari penarikan tiga merek makarel cacing ini dan pihak importir memastikan dalam waktu tiga minggu sudah tidak ada lagi makarel cacing beredar di Kepri," ungkap Yosef.
"Kami minta warga tetap tenang dan memercayakan semua ini kepada BPOM Kepri dalam melakukan pengawasan penarikan makarel cacing ini," ucapnya.
Hingga kini, lanjut Yosef, hampir 50 persen makarel cacing ditarik importir. BPOM bekerja sama dengan Dinas Kesehatan memastikan produk makarel mengandung cacing tersebut 100 persen ditarik dari pasaran.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan