Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Miliki Jembatan Gantung Terpanjang di Sukabumi

Kompas.com - 23/03/2018, 07:22 WIB
Budiyanto ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.comJembatan gantung di atas tajuk pepohonan (canopy trail) hutan tropis yang digadang-gadang terpanjang di Indonesia terdapat di Sukabumi, Jawa Barat. Tepatnya di dalam kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resort Situgunung, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit.

Jembatan berkontruksi besi dan tapakan kayu itu dibangun sepanjang 240 meter dengan lebar 2 meter. Serta ketinggian dari permukaan tanah paling tinggi sekitar 146 meter.

Namun, hingga saat ini jembatan yang sudah dibangun sejak Mei 2017 belum bisa dioperasikan meskipun jembatan tersebut telah selesai pengerjaannya.

"Memang belum dioperasikan, belum selesai seluruhnya," kata Kepala Bidang TNGGP Wilayah Sukabumi Syahrial Anuar kepada wartawan seusai sosialisasi publik pengembangan wisata alam TNGGP Resort Situgunung di Wisma Panineungan, Cisaat, Sukabumi, Kamis (22/3/2018).

(Baca juga: 10 Jembatan Terpanjang di Dunia)

Menurut dia, sebelum dioperasikan, jembatan gantung di atas tajuk pepohonan tersebut semuanya harus memenuhi standar, dan akan diuji oleh lembaga sertifikasi.

"Akan dicek kekuatannya, termasuk untuk jumlah pengunjung setiap kali masuk atau melintas jembatan," ujar dia.

"Kami siapkan dulu lebih baik. Aturannya dan prosedurnya harus jelas dulu baru kita buka. Setelah safety baru dibuka, selagi belum siap belum dibuka," sambungnya.

Konsultan PT Fontis Aqua Vivam Luis menjelaskan, pembangunan jembatan gantung sudah selesai, tetapi masih menunggu selesainya pembangunan beberapa fasilitas yang dipersyaratkan.

Juga untuk jembatannya hanya tinggal menunggu hasil terakhir pengecekan dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

(Baca juga: Unik, Pernikahan Dua Mempelai Anies dan Jokowi di Madura )

"Secara lisan, disampaikan jembatan ini sudah di atas standar," ujar Luis.

Dia menuturkan, biasanya dalam pembagunan jembatan gantung itu dipersyaratkan menggunakan tiga sling di bawah, sedangkan jembatan gantung ini menggunakan lima sling di bawah.

"Kami juga menggabungkan suspension bridge dengan suspender. Suspension bridge kekuatan bagian atas dan suspender bagian bawah. Kami lakukan bagian atas dan bawah," tuturnya.

Luis mengatakan, saat ini pihaknya juga masih menyelesaikan beberapa fasilitas yang dipersayaratkan, seperti kamar mandi dan toilet, mushala, pos-pos pemantauan, dan pos kesehatan.

"Kamar mandi dan toilet sudah selesai, pos-pos pemantau juga sudah. Kemudian mushala, ruang kesehatan masih dalam proses pembangunan," tutur dia.

'"Antusias pengunjung memang besar ingin cepat dibuka. Tapi kami harus safety, dan memenuhi standar dulu baru dibuka. Kalau terjadi apa-apa, kami salah juga," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com