Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Jabar Sebut Syarat Hafal Al Qur'an Hanya untuk Polisi Santri

Kompas.com - 22/03/2018, 17:43 WIB
Ari Maulana Karang,
Reni Susanti

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto menegaskan, syarat hafiz Qur'an bagi pendaftar polisi hanya bagi kalangan santri lulusan pondok pesantren saja. Makanya, tidak ada kuota untuk itu.

"Kuota tidak ada, tapi mau 100 pun akan saya terima selama memenuhi aturan persyaratan formal, misalkan seorang santri dari Ponpes Hafiz Qur'an, persyaratan formalnya harus tetap diikuti," kata Agung seusai menghadiri Deklarasi Anti Hoax di Alun-alun Limbangan, Garut, Kamis (22/3/2018).

Agung mencontohkan, syarat formal yang dimaksud misalnya aturan soal tinggi badan minimal 165 centimeter untuk laki-laki, tes kesehatan, olahraga berenang, dan lainnya. Syarat formal tersebut harus tetap dipenuhi.

"Tidak ada (jalur khusus), semua sama. Jadi kalau sekarang sudah daftar (santri), kalau larinya masih kurang kita latih dulu, nanti bertandingnya sama, tesnya sangat transparan, hari ini tes, hari ini diumumkan," tegas Agung.

(Baca juga : Hafiz Quran Jadi Syarat Baru Penerimaan Polisi Lulusan Pesantren di Polda Jabar)

Menurut Agung, terobosan santri polisi ini menjadi terobosan yang harus diteruskan dirinya di semua kabupaten/kota. Bahkan, kalau perlu santrinya harus hafal 30 juz agar bisa ajari polisi yang lainnya.

"Ingin jadikan polisi Jawa Barat polisi yang lebih baik lagi," jelasnya.

Sebelumnya, saat memberikan sambutan di hadapan ulama yang menghadiri deklarasi, Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto meminta dukungan kepada para ulama untuk menerima santri dalam penerimaan anggota Polda Jabar tahun ini. Salah satu syaratnya adalah bisa menghafal Qur'an.

"Oleh karena itu tolong saya didukung, mumpung hadir para pimpinan-pimpinan pondok pesantren, namun sebagaimana masuk aparatur sipil negara, ASN, termasuk Polri TNI itu ada persyaratannya, persyaratan yang wajib itu tinggi badan. Mohon maaf kalau tingginya kurang, nanti ditolak di markas besar," katanya.

(Baca juga : Polda Jabar Serahkan Dosen Penyebar Hoaks ke Bareskrim Polri)

Oleh karena itu, Agung meminta agar santri-santri yang akan mendaftar jadi anggota Polda Jabar, selain hafal Qur'an juga harus bisa memenuhi syarat-syarat wajibnya. Karena, Polda Jabar telah melakukan MoU dengan Gubernur Jabar untuk merekrut santri-santri di Jawa Barat.

Kompas TV Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh kabar yang belum pasti kebenarannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com