Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terasa Gatal dan Panas, Busa seperti Salju Muncul Usai Hujan Deras di Sleman

Kompas.com - 22/03/2018, 17:23 WIB
Wijaya Kusuma,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna kendaraan dikejutkan dengan munculnya busa berwarna putih secara tiba-tiba di Jalan Laksda Adisucipto, Caturtunggal, Depok, Sleman, tepatnya di depan Rumah Makan Ayam Goreng Ny Suharti.

Busa berwarna putih yang muncul setelah hujan reda itu menutup aspal hingga seperti tertutup salju.

Petugas Penilik Ruas Jalan Janti-Prambanan, Satuan Kerja Dirjen Bina Marga DIY, Aditya Kurniawan, mengungkapkan, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung menuju lokasi untuk membersihkan jalan itu dari busa.

"Kami bersihkan agar tidak mengganggu pengguna jalan. Kami prioritaskan dulu keselamatan pengguna jalan," tuturnya.

Baca juga: Keluarkan Busa dan Bikin Gatal, Ribuan Belalang Setan Serang Gunungkidul 

Menurut Aditya, kemunculan busa itu terjadi seusai hujan turun. Busa muncul dari atas flyover Janti dan turun terbawa air hingga memenuhi Jalan Laksda Adisucipto, Sleman.

"Informasi warga tadi dari atas flyover terbawa air hujan turun ke bawah," ujarnya.

Aditya mengaku tidak mengetahui penyebab dari mana munculnya busa. Busa yang muncul itu tidak menimbulkan bau, tetapi terasa gatal dan panas jika terkena kulit.

"Tidak tahu penyebab dan asalnya karena tugas kami hanya membersihkan. Tapi tadi terkena kulit terasa gatal dan panas," ucapnya.

Sementara itu, salah satu warga, Suwandi, menuturkan, awalnya sekitar pukul 14.00 WIB turun hujan cukup deras, tetapi hanya berlangsung sebentar.

"Awalnya itu turun hujan deras. Tetapi hanya sebentar, sekitar 20 menit," tutur Suwandi saat ditemui Kompas.com di lokasi, Kamis (22/3/2018).

Baca juga: Pagi Ini, Busa Berbau Tidak Sedap Tak Terlihat di Kali Grogol 

"Reda, terus tiba-tiba muncul busa putih ini. Tambah banyak, tambah banyak, sampai menutup aspal jalan seperti salju. Tadi kalau ada mobil atau motor lewat, buih busanya sampai beterbangan," tambahnya.

Suwandi mengungkapkan, kejadian seperti ini baru pertama kali ini terjadi. Ia pun tidak mengetahui asal munculnya busa tersebut, apakah dari sabun atau lainnya.

"Anehnya tiba-tiba muncul busa, entah sabun atau bukan, tetapi tidak bau sabun atau bau wangi. Kejadian seperti ini juga baru kali ini," urainya.

Menurut Suwandi, munculnya busa tidak sampai menyebabkan kecelakaan. Namun, arus lalu lintas sempat tersendat karena pengguna jalan berjalan dengan hati-hati.

"Tidak sampai ada pengguna jalan yang jatuh. Hanya tadi sempat tersendat karena pengguna jalan pelan-pelan," bebernya.

Kompas TV Fenomena Alam Ubah Air Tejun Jadi Berwarna Merah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com