Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letupan di Kawah Ijen Muncul Selama 15 Menit

Kompas.com - 22/03/2018, 11:17 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bualan atau letupan di Kawah Ijen yang membawa materi gas dan membuat warga Bondowoso keracunan gas muncul selama 938 detik atau sekitar 15 menit pada Rabu (21/3/2018) pukul 19.13 WIB.

Letupan tersebut kemudian menghantam tebing pinggiran kawah sehingga mengeluarkan suara cukup keras semacam ledakan.

"Suara tersebut didengar oleh para penambang yang saat itu ada di sekitar kawah dan mereka melaporkan kepada kami," ujar Bambang Heri Purwanto Kepala PVMBG Gunung Ijen saat ditemui Kompas.com, Kamis (22/3/2018), di Pos Pantau Gunung Ijen.

Saat petugas naik ke Gunung Ijen sekitar pukul 05.00 WIB, sisa bualan masih terlihat di kawah Gunung Ijen. Normalnya, bualan muncul di kedalaman 160 meter. Sementara Kawah Ijen memiliki kedalaman hingga 180 meter.

(Baca juga : Gunung Ijen Keluarkan Gas Beracun, 200 Orang Diungsikan )

Ia menjelaskan, selama dua hari terakhir, jumlah gempa vulkanik dangkal meningkat antara 11-22 kali. Bahkan sejak Kamis 22 Maret 2018 tengah malam hingga 22 Maret 2018 pukul 08.00 WIB, gempa vulkanik dangkal terjadi 12 kali. Padahal, normalnya hanya 2-4 kali.

"Saat bualan muncul, terlihat gempa ukuran simpangannya hingga 40 mili. Tapi ini bukan letusan. Beda. Untuk karakter Gunung Ijen memang unik, yang berbahaya itu gas beracunnya," jelasnya.

Saat ini, suhu permukaan kawah Gunung Ijen 20 derajat, sedangkan normalnya antara 30 hingga 40 derajat.

"Jika di bawah 30 bahaya, di atas 40 juga bahaya, normalnya antara itu," jelas laki-laki yang akrab dipanggil Heri tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah warga afdelling Watucapil Kecamatan Sempol Kabupaten Bondowoso dirawat di rumah sakit pada Rabu malam karena keracunan gas beracun yang keluar dari kawah Gunung Ijen. 

Kompas TV Paparan belerang terdampak di tujuh dusun yang berada di lereng Gunung Ijen.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com