Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2018, 17:24 WIB
Agie Permadi,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepadatan kendaraan terlihat di Jalan AH Nasution, Kelurahan Cicaheum, Kiaracondong, Bandung, Rabu (21/3/2018) sore ini.

Kemacetan tersebut terjadi lantaran masih tersisanya material lumpur serta beberapa pekerjaan pembersihan lumpur dan sampah di lokasi tersebut. 

Kemacetan parah ini terjadi sekitar pukul 08.00 hingga 10.00 WIB. Petugas kepolisian melalui pengeras suara bahkan mengimbau pengendara untuk mencari jalur lainnya.

Namun, tak sedikit warga yang memaksakan masuk melalui jalur yang sempat terendam banjir bandang tersebut.

Hingga siang, kepadatan masih terlihat, tetapi tidak sepadat pagi hari. Selain jalanan yang licin, pembersihan dan pengangkutan sampah dan lumpur dengan menggunakan alat berat pun menjadi salah satu faktor kepadatan.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Kawasan Cicaheum Bandung

Sebab, ketika alat backhoe turun ke badan jalan, kendaraan di belakangnya harus terhenti beberapa saat.

Dari jalur Bandung kota menuju Bandung timur atau Ujungberung atau Cibiru, kemacetan hampir mencapai Jalan Surapati atau sekitar lima kilometer. Sementara dari arah timur menuju Bandung kota, ekor kemacetan hingga Cikadut atau sekitar empat kilometer.

Untuk sementara, jalur dari arah barat yng mengarah ke timur depan Terminal Cicaheum sempat ditutup dan dilakukan sistem contraflow.

Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Agung Reza mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum bersama Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana berupaya agar pembersihan cepat diselesaikan. 

"Saat pengangkutan lumpur, kita berlakukan pengalihan, tapi tidak dilakukan secara total. Sore ini aktivitas sudah mulai padat, kita upayakan lancar. Arus tidak bisa dialihkan ke Antapani karena ada evakuasi mobil juga," kata Agung.

Baca juga: Selama 2 Jam, Petugas Bersihkan Lumpur Sisa Banjir Bandang di Cicaheum Bandung

Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengimbau agar pengendara tidak melewati jalur Cicaheum hingga proses evakuasi material lumpur selesai.

"Mohon maklum ini untuk keselamatan bersama karena banyak kendaraan roda dua yang tergelincir apabila pembersihan tidak dilakukan," ucap Ferdi. 

Hingga sore ini, pembersihan material lumpur dan sampah masih dilakukan dengan bantuan satu unit alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum. Sementara dua unit mobil Pancar dikerahkan untuk membersihkan sisa-sisa lumpur.

Di Jalan AH Nasution, sebagian lumpur telah mengering dan berdebu sehingga mengganggu kesehatan udara.

Baca juga: Mengapa Banjir Bandang di Cicaheum Bandung Bisa Terjadi?

Kompas TV Banjir akibat luapan Citarum kembali merendam ribuan rumah yang berada di 3 kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com