Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Keluarga Kolonel Hanafie, Pilot TNI AU yang Jatuh Saat Aerobatik

Kompas.com - 21/03/2018, 13:46 WIB
Andi Hartik,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Isak tangis keluarga menyambut kedatangan jenazah Kolonel Penerbang MJ Hanafie (49) di kediamannya, Perum Dirgantara Blok C-4 nomor 37 Kota Malang, Rabu (21/3/2018).

Hanafie tewas dalam insiden kecelakaan pesawat latih berjenis Super Decathlon di Bandara Tunggul Wulung, Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah pada Selasa (20/3/2018) sekitar pukul 15.25 WIB.

Tangis Salshi Hanifah, ibu Hanafie pecah melihat peti jenazah anaknya diangkat dan dimasukkan ke rumahnya. Ia lantas berdiri, memandangi peti berlapis bendera merah putih itu dengan isak tangis yang menjadi-jadi.

Di sampingnya, Florensia Harienda, istri Hanafie yang tak lain merupakan menantunya, merangkulnya. Juga dengan isak tangis yang ditahan. Begitu juga dengan Eva Nawang Wulan, kakak perempuan Hanafie. Ia menangis sembari mengelus peti jenazah tersebut.

(Baca juga : Sebelum Pesawat Latih Jatuh, Kolonel Hanafie Ajak Teman-temannya Reuni )

Setelah itu, jenazah diserahkan ke satuan tempat Hanafie bertugas, TNI Angkatan Udara.

Jenazah lalu dilepas dengan upacara militer untuk dimakamkan di Pemakaman Marga Baka yang ada di komplek Lanud Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang. Pemakaman juga dilakukan dengan cara militer.

"Kemarin sore masih bergurau dengan saya. Tapi Allah berkehendak lain," kata Abdul Karim, paman Hanafie mewakili keluarga.

"Bilamana ada hal - hal yang mungkin adik saya masih memiliki rasa salah, rasa khilaf kepada ibu bapak, maafkanlah adik saya. Dan manakala masih punya janji atau hutang, hubungilah saya di tempat duka ini," imbuhnya.

Kolonel Penerbang MJ Hanafie (49) tewas dalam insiden kecelakaan pesawat latih berjenis Super Decathlon di Bandara Tunggul Wulung, Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (20/3/2018) sekitar pukul 15.25 WIB.
handout Kolonel Penerbang MJ Hanafie (49) tewas dalam insiden kecelakaan pesawat latih berjenis Super Decathlon di Bandara Tunggul Wulung, Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (20/3/2018) sekitar pukul 15.25 WIB.
Dirum (Direktur Umum) Makodiklat Angkatan Udara Marsma TNI Irbanto Avianto yang bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pelepasan jenazah menerima jenazah dari keluarga untuk dimakamkan secara militer.

Sementara itu, keluarga masih kaget dengan kematian perwira menengah TNI AU itu. Sebab, Hanafie masih sempat mengajak ibunya jalan-jalan. Rencananya, pada Jumat nanti, Hanafie mau jalan-jalan bersama ibunya.

(Baca juga : Pesawat Latih Jatuh Saat Aerobatik, Jenazah Pilot TNI AU Dibawa ke Malang )

Hanafie meminta ibunya ke Cilacap. Lalu dari Cilacap akan naik pesawat ke Jakarta. Bahkan, Hanafie sudah membeli tiket pesawat untuk ibu dan dirinya.

"Rencana mau jalan-jalan sama ortu," kata Eva Nawang Wulan, kakak perempuan Hanafie.

Kolonel Penerbang MJ Hanafie (49) tewas setelah pesawat latih berjenis Super Decathlon yang diterbangkannya jatuh usai mempraktikkan aerobatik di Bandara Tunggul Wulung, Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah pada Selasa (20/3/2018).

Hanafie yang merupakan anggota aktif TNI AU tersebut tengah melakukan uji terbang dalam rangka persiapan wisuda Akademi Penerbangan Genesa.

Hanafie meninggalkan seorang istri bernama Florensia Harienda dan tiga orang anak, Savana Nadira Hanasia (19), Savara Umaira Hanasia (16), Muhammad Ryandra Hanasia (8).

Kompas TV Kolonel Hanafie sempat mengajak teman SMA - nya reuni. Almarhum juga meminta sang ibu datang berkunjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com