Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Cicaheum Bandung, Gerusan Air hingga Eksploitasi KBU

Kompas.com - 21/03/2018, 06:23 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi


2 Jam Bersihkan Lumpur

Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung menerjunkan enam hingga delapan unit mobil pancar. Masing-masing mobil membawa 4.000-8.000 liter air.

Air tersebut disemprotkan dengan tekanan maksimal 16 bar untuk membersihkan endapan lumpur yang terhampar menutupi jalan yang terdampak.

"Enam unit kami terjunkan untuk membersihkan lumpur di jalan raya atau umum. Dan saat ini sudah dibersihkan seperti di Jalan Cicaheum dan Jalan Purwakarta," jelas Kabid Pemadam Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung, A Kurnia.

Menurutnya, sekitar dua jam lebih endapan lumpur tersebut dapat tertangani. "Kendalanya karena banyaknya lalu lalang kendaraan di jalan raya," jelasnya.

Eksploitasi KBU

Kepala Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung, Ferdy Ligaswara menyebut, banjir bandang yang terjadi saat ini relatif cukup besar.

Ia menilai, alih fungsi lahan di Kawasan Bandung Utara (KBU) menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir bandang kali ini.

"Saya sudah ingatkan beberapa waktu lalu bahwa akan terjadi banjir bandang. Kenapa? karena eksploitasi Kawasan Bandung Utara sudah kritis dan bisa terjadi banjir lebih hebat lagi ke wilayah bawah Bandung dan sekitarnya," tutur Ferdy.

Menurutnya, pembangunan di beberapa titik di KBU sudah tidak terkendali. Seperti diketahui, KBU ini termasuk dalam daerah administratif bagian utara Kota Bandung dan Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Bandung Barat.

(Baca juga : Bupati Bandung Barat Akui Sulit Awasi Pembangunan di KBU )

"Bayangkan tebing jurang saja dibangun jadi resapan air sudah tidak bisa lagi terlindungi. Air itu langsung nyusup ke aliran sungai dan kali sehingga luapannya membawa lumpur ke dataran yang lebih rendah, tanggul-tanggul banyak yang jebol," ujarnya.

Karenanya, Ferdy mengingatkan untuk menghentikan pembangunan di KBU. "Sekali saya mengigatkan hentikan pembangunan Bandung Utara yang tidak sesuai memenuhi aturan," tutupnya.

Kompas TV Tak hanya genangan air, arus juga cukup deras sehingga menyulitkan akses warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com