Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2018, 23:08 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Jhonny Effendi Sitinjak, anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kota Sibolga, Sumatera Utara, dipecat Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) karena terbukti melakukan pungutan liar (pungli) kepada Ruth Damayanti Sianturi.

Dalam sidang kode etik penyelenggara pemilu dengan agenda pembacaan putusan di ruang sidang DKPP pada Senin (19/3/2018) diketahui, pungli yang dilakukan Jonny sebesar Rp 6 juta untuk memuluskannya menjadi staf Panwaslu Kota Sibolga.

"Kami sudah menerima kabar putusan itu. Pelaku mengakui perbuatannya di persidangan," kata Ketua Bawaslu Sumatera Utara, Syafrida Rachmawati Rasahan, Selasa (20/3/2018).

Syafrida menjelaskan, Jhonny sudah mengembalikan uang yang dikutipnya kepada korban. Namun proses hukum tetap berjalan. Dia bilang, Bawaslu Sumut akan melakukan rapat pleno terlebih dahulu.

"Mungkin Senin pekan depan keluar keputusannya," pungkasnya.

Baca juga : Anggota Panwas Jadi Korban Pencurian dengan Modus Pecah Kaca Mobil

Selain Jhonny, DKPP juga memberikan sanksi pemberhentian kepada Syukurdi, ketua Panwaslu Kabupaten Aceh Besar. Bawaslu diperintahkan menjalankan putusan paling lambat tujuh hari setelah putusan dibacakan.

DKPP juga menjatuhkan sanksi peringatan sampai peringatan keras kepada 19 penyelenggara pemilu lainnya. Sementara untuk 20 penyelenggara pemilu yang tidak melanggar kode etik, DKPP akan merehabilitasi nama baiknya.

Seperti diberitakan, sidang kode etik penyelenggara pemilu yang diketuai Majelis DKPP Harjono menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap terhadap dua penyelenggara pemilu, yaitu Jhonny Effendy Sitinjak dan Syukurdi. DKPP juga harus mengembalikan Erliyansyah, kepala Sekretariat Panwas Kabupaten Natuna ke instansi asalnya.

Baca juga : Dugaan Soal Bocor pada Seleksi Panwas di Jatim, Bawaslu Dilaporkan ke DKPP

 

Sebelumnya, Erliyansyah mengadukan Khairur Rijal, Lindawati dan Ayanef Yusuf masing-masing sebagai ketua dan anggota Panwas Kabupaten Natuna.

Kompas TV Soni Sundani mengakui telah memerintahkan tersangka DW memberikan sejumlah uang kepada oknum anggota KPU dan Panwaslu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com