Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Ungkap Gagasan supaya Kota Bekasi Bebas dari Banjir

Kompas.com - 19/03/2018, 16:32 WIB
Irwan Nugraha,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memiliki gagasan sebagai solusi untuk masalah banjir di wilayah Kota Bekasi.

Salah satunya yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus menguatkan program yang telah digagas oleh Pemerintah Kota Bekasi.

“Pertama, poin penting, ini perlu sinergi ke depan antara properti yang dibangun dengan aspek lingkungan. Pak Wali Kota Bekasi sudah ada solusi melalui APBD-nya, bikin polder, bikin sodetan kemudian normalisasi sungai. Ini harus dikuatkan oleh Pemprov,” jelas Dedi di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Karang Satria, Kota Bekasi, Senin (19/3/2018) siang.

Sinergi itu adalah sebuah rekomendasi Rencana Umum Tata Ruang kepada kabupaten/kota di Jawa Barat, termasuk Kota Bekasi.

“Setiap kabupaten/kota pasti memiliki tata ruangnya sendiri. Pemprov tidak bisa melakukan intervensi, tetapi bisa memberikan rekomendasi RUTR itu agar diperhatikan dan dilaksanakan,” ujarnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Sungai di Jabar Berpotensi Jadi Wisata Berkelas

Selain membangun sinergi dengan kabupaten/kota di Jawa Barat, Dedi juga mengusulkan pembangunan danau di setiap kelurahan. Danau yang berfungsi sebagai resapan dan penampungan air itu dibangun di daerah rawan banjir.

“Air itu agar tidak mengalir sembarangan maka harus dibuat tempat penampungannya. Saya kira danau kecil di kelurahan yang rawan banjir bisa menjadi solusi,” ucapnya.

Selain fungsi resapan air, menurut Dedi, danau tersebut juga dapat berfungsi sebagai arena rekreasi warga sekitar.

Dengan demikian, warga di kelurahan yang biasanya sudah berkarakter urban tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk rekreasi.

“Liburan warga nanti tidak perlu jauh-jauh, ya di danau itu. Makanya, danaunya perlu ditata dengan baik,” ungkapnya.

Baca juga: Kunjungi Bekasi, Dedi Mulyadi Beberkan Program soal Pasar Tradisional

Program lain

Secara jangka panjang, tambah Dedi, wilayah kota yang biasanya ditumbuhi oleh produk-produk properti harus berkontribusi positif terhadap perkampungan di sekitarnya.

“Kuncinya, keseimbangan harus terjadi. Para pendatang yang tinggal di daerah yang diisi oleh properti harus memberikan kontribusi kepada para penduduk awal. Sehingga, seluruh fasilitasnya setara dan berwawasan lingkungan,” tutur Dedi.

Adapun penataan 5.000 kampung menjadi program unggulan Dedi Mulyadi jika terpilih dalam Pilgub Jawa Barat tahun ini. Pajak yang dihasilkan dari daerah properti harus digunakan untuk penataan perkampungan di sekitarnya.

Kompas TV Pemilihan Gubernur Jawa Barat menjadi gelaran pilkada paling ketat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com