Hasanah Optimistis Program DP Rumah Satu Persen Bisa Diwujudkan

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 2 Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah), semakin serius dalam mewujudkan program rumah rakyat DP satu persen di Jawa Barat.

Hasanudin atau yang akrab disapa Kang Hasan mengatakan, program yang digagas Presiden Joko Widodo itu sudah melalui kajian mendalam dan dinyatakan bisa direalisasikan di daerah Jawa Barat.

Dengan ketersediaan lahan aset-aset Pemerintah Provinsi Jawa Barat, diyakini bakal mendukung terealisasinya program tersebut.

"Selain sudah dikaji, program tersebut juga sejalan dengan apa yang dicanangkan pemerintah pusat. Kita tinggal menerapkannya saja di Jawa Barat," ujar Hasan dalam rilis yang diterima kompas.com di sela kegiatannya di Jakarta, Jumat (16/3/2018).

(Baca juga : Hasanudin: Molotot.com Masih Sebatas Konsep dan Belum Diaplikasikan )

Hasan menambahkan, program rumah DP 1 persen, merupakan bagian program 'Imah Rempeg' yang digulirkan pasangan Hasanah.

Selain bersinergi dengan program Presiden Joko Widodo, rencana tersebut akan dibangun dengan memanfaatkan aset-aset yang dimiliki Pemprov Jawa Barat yang tersebar di ribuan titik.

"Aset-aset Pemda Jawa Barat kan banyak, kenapa tidak kita gunakan untuk kepentingan rakyat," paparnya.

Seperti diketahui, program-program pasangan Hasanah yang diberi nama Sawelas Asih mencakup penyediaan lapangan pekerjaan (Boga Gawe), pembangunan, renovasi dan penyediaan rumah murah untuk rakyat (Imah Rempeg).

(Baca juga : Debat Publik, Hasanah Banggakan Program DP Rumah 1 Persen hingga Molotot.com)

Kemudian penggratisan biaya sekolah khususnya tingkat SMA (Sakola Gratis), penyediaan sarana dan pelayanan kesehatan (Jabar Cageur), pembangunan infrastruktur serta perbaikan stabilitas keamanan serta lingkungan (Turkamling), dan pengawasan kinerja ASN melalui website molotot.com.

“Program-program ini dilakukan untuk mewujudkan visi kami yaitu terwujudnya rakyat Jawa Barat yang makmur berbasiskan sumber daya manusia dan budaya,” tandasnya.