Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Hari Raya Nyepi, Internet Mati Pengaruhi Aktivitas Jurnalis dan Warga Bali

Kompas.com - 16/03/2018, 10:51 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Hari Raya Nyepi tahun 2018 di Bali memiliki keunikan tersendiri. Untuk pertama kali sejumlah elemen masyarakat meminta operator penyedia jasa layanan telepon seluler mematikan layanan internet khusus bagi pengguna ponsel berbasis Android.

Kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak. Ada juga yang menerima karena sudah menjadi keputusan bersama.

Kebijakan ini berdampak kepada publik di Bali. Kelompok masyarakat yang terkena sampak kebijakan ini salah satunya yaitu jurnalis. Jika pada tahun-tahun sebelumnya jurnalis bisa meliput suasana Nyepi di sejumlah tempat, kali ini situasinya berbeda.

Nandang Astika, salah satu wartawan televisi swasta nasional, mengatakan, tahun 2018 dia memilih libur.

Menurut dia, akan sia-sia meliput saat Nyepi jika tidak bisa mengirim materi liputan ke kantor.

"Kan sama saja. Kalaupun meliput, materinya tidak bisa dikirim ke redaksi akibat internet mati," kata Nandang, Jumat (15/3/2018).

Baca juga: Menengok Persiapan Nyepi di Kampung Toleransi

Dia menuturkan, pada tahun-tahun sebelumnya bersama sejumlah jurnalis lainnya Nandang tetap bekerja. Kantor tempat Nandang bekerja memintanya meliput suasana Nyepi, khususnya di wilayah Kuta dan sekitarnya.

Karena tidak bisa bebas berkeliaran saat Nyepi maka para jurnalis mendaftarkan diri di desa adat setempat untuk mendapat izin dan diberikan tanda pengenal khusus.

"Sebelumnya kalau liputan Nyepi kita menginap di bale banjar tempat ditugaskan," ujarnya.

Mengenai penghentian layanan internet pada tahun ini, Nandang mengaku tidak ingin masuk ranah perdebatan pro dan kontra karena keputusan itu sudah dibuat.

Selain itu, dengan matinya sambungan internet, Nandang akhirnya bisa menghabiskan waktu bersama keluarga pada hari Nyepi.

"Ya ambil baiknya saja, Nyepi tahun ini bisa libur. Jadi bisa kumpul sama keluarga dan menjalankan tapa brata penyepian," ujar Nandang.

Baca juga: Hari Raya Nyepi, Bandara Ngurah Rai Berhenti Beroperasi 24 Jam

Sementara itu, warga Denpasar lainnya, Ni Made Wicita Ningsih, mengatakan, dia mengisi hari Nyepi dengan menyewa VCD di rental terdekat dan membeli cemilan.

Sebelum ada kebijakan internet dimatikan, dia mengisi waktu dengan menyaksikan hiburan melalui ponsel, baik menonton YouTube maupun sekadar chatting dengan teman-teman.

"Sekarang nonton film pakai VCD lagi," ujar Wicita. Seperti halnya warga lain, Wicita tidak punya pilihan selain menerima keputusan tersebut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com