Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JR Saragih-Ance Tak Lolos, Demokrat Berang, Partai Pengusung Merasa Dizalimi

Kompas.com - 16/03/2018, 08:35 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara yang kembali menyatakan pasangan JR Saragih-Ance Selian tidak memenuhi syarat (TMS) sebagai peserta Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) 2018 membuat Partai Demokrat berang.

Mereka mengecam dan menyayangkan putusan KPU tersebut. Padahal, pihaknya sudah menyerahkan Surat Keterangan Pengganti Ijazah (SKPI) yang dilegalisasi sebagai syarat.

"KPU Sumut menyatakan legalisir SKPI bukanlah pelaksanaan putusan Bawaslu Sumut sehingga JR-Ance tetap tak memenuhi syarat. Kami menilai KPU telah melampaui kewenangannya dalam mengambil keputusan. Kami meragukan intregritas dan independensi KPU Sumut," kata Sekretaris Departemen Dalam Negeri DPP Partai Demokrat Abdullah Rasyid, Kamis (15/3/2018) malam.

Partai Demokrat akan meminta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk turun tangan memeriksa penyelenggara pemilu di Sumatera Utara.

(Baca juga: KPU Putuskan JR Saragih-Ance Tak Penuhi Syarat Ikut Pilgub Sumut)

Menurut dia, JR Saragih sudah mengantisipasi hal ini dengan mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Medan. Saat ini, persidangannya sudah melewati agenda pemeriksaan saksi dan pembuktian.

"Kita tunggu saja. Mudah-mudahan perjuangan JR Saragih beserta partai pengusung dan tim hukum yang dibentuk Sekjen Demokrat mendapat keadilan," ungkapnya.

Terkait masalah ini, salah satu tim kuasa hukum JR-Ance, Ikhwaluddin Simatupang, Kamis malam, mengaku belum mendapatkan kabar soal penetapan status tersangka JR Saragih.

Namun menurut dia, pasangan JR Saragih-Ance telah menyerahkan fotokopi ijazah Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) dan Hasil Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Murni (DANEM) atas nama SMA Iklas Prasasti pada 10 Januari 2018.

(Baca juga: JR Saragih Tersangka, Polisi Kantongi Bukti Tanda Tangan Tidak Identik di Ijazah)

Mereka juga telah menyerahkan fotokopi ijazah sarjana hukum Universitas Wijaya Putra, ijazah magister program pascasarjana Universitas Satyagama, dan ijazah doktor program pasacsarjana Universitas Satyagama.

"JR Saragih berpendidikan strata tiga maka syarat minimal jenjang pendidikan untuk menjadi calon gubernur telah terlampaui. Sesuai Pasal 45 ayat (1) dan (2) huruf d angka 1 UU Nomor 10 Tahun 2016, harusnya yang menjadi objek penelitian KPU Sumut adalah ijazah doktor. KPU salah dan keliru dalam membuat keputusan," tuturnya.

Merasa dizalimi

Sementara itu, tiga partai politik pengusung JR-Ance yaitu PKB, PKPI dan Demokrat juga merasa dizalimi oleh keputusan KPU Sumut yang menggugurkan jagoan mereka dari arena Pilgub Sumut.

Ronald Naibaho selaku Sekretaris Tim Pemenangan JR-Ance menduga ada pihak-pihak yang sengaja menyetir kebijakan KPU Sumut.

"Kami menduga ada permainan politik. Kami melihat surat dari Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta itu tak lazim. Kami harap ada jawaban yang menyejukkan dari Bawaslu Sumut. Kami akan terus berjuang terhadap ketidakadilan yang dialami pasangan ini," kata Ronald.

(Baca juga: Kisah Mas Rinto, Tukang Bakso Berdasi yang Terinspirasi James Bond)

Sebelumnya diberitakan, tim kuasa hukum JR Saragih mengajukan gugatan ke Bawaslu Sumut atas keputusan KPU Sumut yang menggugurkan pasangan JR Saragih-Ance Silean sebagai peserta pada Pilgub Sumut 2018-2023.

Soal gugat menggugat KPU, bukan hal baru bagi JR Saragih. Pada 6 Desember 2015, tepatnya tiga hari sebelum pelaksanaan Pilkada Serentak 2015, saat mendaftarkan diri sebagai petahana yang maju di Pilkada Simalungun, JR Saragih nyaris gagal karena putusan Mahkamah Agung (MA) menyatakan calon wakilnya Amran Sinaga melakukan tindak pidana.

Dalam pemilihan itu, JR Saragih-Amran Sinaga akhirnya menang.

Kompas TV Bawaslu Sumatera Utara menggelar sidang putusan gugatan pilkada pasangan JR Saragih-Ance Selian pada Sabtu (3/3) sore.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com