PALEMBANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, membutuhkan tambahan kolam retensi untuk mengatasi banjir secara maksimal. Sebab, kota itu diperkirakan terus diguyur hujan hingga September mendatang.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Harobin Mastofa.
"Penambahan kolam retensi dilakukan secara bertahap. Bisa dibuat di kawasan permukiman penduduk," ujar Harobin, Kamis (15/3/2018).
Menurut dia, kolam retensi memiliki banyak fungsi. Selain menampung air, pengendalian ketika curah hujan tinggi bisa dilakukan di kolam besar di tengah permukiman penduduk.
"Saat ini baru 30 kolam retensi. Harus ditambah lagi. Idealnya mencapai 60 kolam retensi," ucapnya.
Baca juga: Kolam Retensi di Sungai Citarum Diperluas untuk Antisipasi Banjir di Bandung
Harobin menjelaskan, butuh lahan besar untuk membangun kolam retensi, terutama di daerah perkantoran, kawasan bisnis, dan permukiman rawan banjir.
"Segera dilakukan pembangunan. Sambil melanjutkan program pemerintah, gotong royong, bersih-bersih di daerah masing masing. Ini dilakukan setiap akhir pekan," tuturnya.
Harobin menambahkan, meski belum maksimal, inti dari gotong royong yakni mengajak warga membersihkan saluran air, termasuk normalisasi anak Sungai Musi di kawasan permukiman.
"Artinya, tidak dibebankan sepenuhnya kepada pihak Pemkot karena keterbatasan anggaran dan personel. Semua unsur wajib terlibat demi kepentingan bersama," kata Harobin.
Baca juga: Banjir di Bangka Barat, Jembatan Putus dan Jalan Ambruk