Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkap Harimau yang Tewaskan Warga di Riau, Tim Gabungan Dirikan Dua Posko

Kompas.com - 15/03/2018, 12:54 WIB
Citra Indriani,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengadakan rapat bersama sejumlah instansi terkait penanganan konflik harimau sumatera dengan warga di Kampung Danau, Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Rabu (14/3/2018).

Dari hasil rapat tersebut, didapati beberapa kesepakatan bersama untuk berupaya menangkap harimau yang memangsa Yusri dan Jumiati itu.

Hal ini disampaikan staf Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati, kepada wartawan, Kamis (15/3/2018).

"Dibentuk tim terpadu yang akan ditempatkan di dua posko Siaga dan posko Eboni, yang beranggotakan BBKSDA Riau, WWF, PKHS, FKH PT Arara Abadi, Polres Inhil, Kodim Inhil, BPBD, dan warga Kampung Danau," kata Dian.

Baca juga: Harimau Sumatera di Riau Kembali Serang Manusia, Seorang Pekerja Bangunan Tewas

Dia mengatakan, kedua posko tersebut akan diaktifkan mulai hari ini, Kamis (15/3/2018), sampai tujuh hari ke depan.

Lebih lanjut, Dian menjelaskan, upaya yang dilakukan tim ditujukan untuk penangkapan dan evakuasi harimau sumatera ke pusat rehabilitasi serta berupaya melakukan penenangan terhadap masyarat yang berada di lokasi.

"Meneruskan langkah-langkah yang sudah berjalan selama ini yang dilakukan tim di bawah koordinasi dari BBKSDA Riau, serta melakukan langkah untuk menambah efektivitas operasi," terang Dian.

Kemudian, upaya penangkapan akan dilakukan dengan obat bius. Untuk itu, tim akan menambah obat bius serta alat-alat lain yang diperlukan.

"Penambahan obat bius dan alatnya, besok diusahakan sudah sampai ke lokasi konflik," kata Dian.

Baca juga: BKSDA Riau Teliti Kesamaan Harimau Sumatera yang Tewaskan Dua Warga Indragiri Hilir

Selain itu, lanjut dia, tim juga akan mengoptimalkan penggunaan boxtrap dan perangkap lainnya yang terkendali.

Kemudian, merangkul dan melibatkan masyarakat dalam upaya penangkapan dengan tetap berkoordinasi dalam tim dan masuk dalam anggota tim.

"Kami juga menambah personel Polri dan TNI dalam setiap kegiatan," kata Dian.

Dia menambahkan, segala aktivitas penyelamatan harimau sumatera akan selalu dikoordinasikan dalam tim terpadu yang akan disampaikan oleh BBKSDA Riau.

Sebelumnya diberitakan, dua orang warga diterkam hingga tewas oleh harimau sumatera di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil, Riau.

Korban pertama yakni Jumiati yang diserang harimau Bonita pada 3 Januari 2018. Sedangkan korban kedua adalah Yusri, seorang pekerja bangunan yang diserang harimau pada Sabtu (10/3/2018).

Baca juga: BKSDA Riau Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri terhadap Harimau yang Tewaskan 2 Orang

Kompas TV Korban diterkam saat hendak menuju lokasi proyek pembangunan penangkaran sarang burung walet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com