YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia terus berupaya mengenalkan konsep Islam moderat (wasathiyah) yang sudah berkembang baik di Indonesia kepada dunia.
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin mengatakan, sebelum diperkenakan, konsep wasathiyah ini akan dimantapkan sehingga bisa digunakan negara lain.
Itulah mengapa, konsep ini akan dibahas pada Konsultasi tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia pada 1-3 Mei mendatang di Bogor.
"Kita ingin memantapkan visi tentang wasathiyah Islam itu sebelum kita promosikan keluar untuk menjadi model di dunia," ujar Din Syamsudin di Universitas Muhhamadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (14/3/2018).
(Baca juga : Din Syamsudin Curiga Ada Skenario Adu Domba Agama di Indonesia )
Din menjelaskan, konsep Islam moderat mengedepankan ajaran Islam yang rasional, moderat, toleran, dan betengggang rasa. Meski demikian, prinsip Islam tetap dikedepankan dan tidak mengubahnya.
"Tetap pada prinsip, tidak sama sekali mengubah prinsip Islam jalan lurus itu. Namun tidak menutup kemungkinan bersama (berdampingan) dengan orang lain dalam batas-batas lakum dinukum waliyadin," imbuh dia.
Dia mencontohkan, pada zaman Rasul, kondisi rukun dan damai. Saat itu, umat Islam hidup rukun berdampingan dengan Yahudi dan Nasrani di Madinah. "
(Madinah) contoh dan sama-sama saling melindungi. Ummatan wasathan itu jalan tengah di atas untuk semua, tetapi juga ada konotasi harus memimpin, membimbing umat yang lain," tutupnya.