Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangnya Uang Nasabah, BRI Kediri Antisipasi Pihak yang Manfaatkan Situasi

Kompas.com - 13/03/2018, 13:46 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - BRI Cabang Kediri, Jawa Timur, terus membuka layanan pengaduan nasabah menyusul terjadinya dugaan perbuatan skimming yang menyebabkan hilangnya uang nasabah dalam rekening tabungan yang terjadi pekan ini.

Terhadap nasabah yang sudah menjadi korban, pihak bank akan melakukan pemblokiran rekening lalu diberlakukan pendataan dan penelitian lanjutan agar nantinya uang yang hilang itu bisa diganti melalui mekanisme yang ada.

Nasabah lainnya yang tidak menjadi korban diimbau untuk sering mengganti nomor PIN kartu ATM dan tidak dengan mudah memberikan informasi rekening kepada sembarangan orang.

Lalu bagaimana jika ada pihak yang memanfaatkan kondisi ini dengan mengaku turut kehilangan uang?

Baca juga: Uang Tabungan 16 Nasabah BRI Hilang secara Misterius

Asisten Manajer Operasional BRI Cabang Kediri Soemarsono mengatakan, hal itu akan secara mudah terbaca oleh sistem yang dimiliki.

"Akan terbaca," ujar Soemarsono, Selasa (12/3/2018).

Meski tidak berbicara soal sanksi bagi pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan situasi ini, menurut dia, hal itu tidak layak dilakukan karena pasti akan terungkap dan merugikan diri sendiri.

Sebelumnya diberitakan, tiga kantor unit BRI di wilayah Kediri bagian selatan menjadi korban kejahatan yang diduga skimming. Ketiga unit itu adalah BRI Unit Ngadiluwih, BRI Unit Purwokerto, dan BRI Unit Kras (sebelumnya tertulis Kandat).

Banyak dari nasabah unit itu kehilangan uang yang ada di tabungannya. Kisaran uang yang hilang mulai dari Rp 500.000, Rp 4 juta, hingga Rp 10 juta. Rata-rata nasabah tahu uang mereka hilang setelah menerima pesan singkat berisi transaksi debit melalui ponselnya.

Baca juga: Uang Hilang Misterius di Kediri Terjadi di 3 Kantor Unit Bank BRI

Pesan pendek itu masuk ke ponsel mereka pada saat hari libur, yaitu Minggu. Hal ini cukup membuat kaget nasabah karena mereka mengaku tidak sedang menggunakan transaksi itu.

Akibat peristiwa itu, banyak nasabah yang mendatangi tiga bank tersebut pada Senin (12/3/2018) untuk mengklarifikasi transaksi itu. Kondisi ini membuat aparat kepolisian diterjunkan untuk mengantisipasi keamanan.

Pihak BRI menduga transaksi itu akibat ulah skimming dan aliran uang nasabah mengalir ke luar negeri. Pihak BRI pusat juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.

Kompas TV Pembobolan dana nasabah melalui modus skiming kembali terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com