Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Jangan Sampai Gubernur dan Bupati Berebut Program

Kompas.com - 12/03/2018, 21:30 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjawab pertanyaan di sesi kedua tentang bagaimana menyinergikan antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Barat.

Menurut Dedi, permasalahan itu tak akan terjadi jika memiliki tiga pemahaman sama, yaitu yuridis, psikologis dan sosiologis. Selama ini, faktor utama tak sinergisnya koordinasi antara provinsi dan daerah di bawahnya adalah memiliki program sama.

"Sekarang kenapa dikatakan tidak harmonis, karena antara provinsi dan kabupaten/kota sekarang ini memiliki program yang sama dan tumpang tindih. Hal ini membuat program kurang efektif dan hanya menghamburkan anggaran," jelas Dedi di hadapan pasangan lainnya dan para pendukung yang hadir, Senin (12/3/2018) malam.

Menurut Dedi, tugas gubernur adalah melakukan koordinasi bersama daerah di bawahnya dalam melaksanakan pembangunan dan tata kelola pemerintahan.

"Jangan sampai gubernur, bupati dan wali kota malah berebut program untuk dilaksanakan. Bahkan ada yang sampai double, provinsi melaksanakan, kabupaten/kota juga sama," ujar dia.

Baca juga : Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi Datang Bareng ke Lokasi Debat Publik

Selain itu, pihak provinsi pun bisa melakukan evaluasi tentang program yang telah dan akan dilaksanakan kabupaten/kota, sehingga penyerapan anggaran tidak tumpah tindih dan lebih fokus terhadap pembangunan yang langsung dirasakan masyarakat.

"Selain itu, provinsi bisa melakukan evaluasi program supaya tidak sama dengan kabupaten/kota. Jadi anggarannya bisa dipakai untuk program lainnya daripada program antara provinsi dan daerah di bawahnya sama," pungkasnya.

Baca juga : Dedi Mulyadi Tengok Masjid Arsitektur Sunda Hasil Gagasannya

Kompas TV "DUA DM" adalah jargon yang diperkenalkan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com