Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersambar Kereta Api, Pedagang Sayur Terlempar ke Sungai dan Hilang

Kompas.com - 12/03/2018, 18:50 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Nasib nahas menimpa Manem (60), warga Dusun Secang, Desa Monggot, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (12/3/2018).

Pedagang sayur itu tersambar Kereta Api Kalijaga yang melaju dari arah Semarang menuju Solo di perlintasan rel KA tepatnya di Km 70+2, Dusun Monggot, Desa Monggot, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.

Setelah dihantam KA dari arah belakang, ibu enam anak itu terhempas ke sisi kanan rel KA hingga tercebur ke sungai setempat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, sebelum kejadian, Sanem terlihat tengah berjalan kaki menyusuri pinggir rel KA. Saat itu, Sanem baru saja berbelanja kebutuhan pokok di pasar yang tak jauh dari lokasi kejadian.

"Sudah jadi kebiasaan warga setelah berbelanja memilih jalan pintas dengan menyusuri rel. Kalau lewat jalan desa harus berjalan jauh," kata Suwito, warga Desa Monggot, Kecamatan Geyer, Grobogan.

Baca juga : Tersambar Kereta Api, Pengendara Motor ini Lolos dari Maut

Menurut Suwito, pagi sekitar pukul 06.10 WIB, sejumlah warga tiba-tiba berteriak histeris setelah melihat Sanem tertabrak kereta. Tubuh nenek itu terpental terjun ke aliran sungai serang yang melintang di bawah rel KA.

"Kami langsung berlari menghampiri. Barang belanjaan dan darah tercecer di lokasi. Mbah Sanem tercebur ke sungai," kata Suwito.

Belum ditemukan 

Kepala Unit Reskrim Polres Geyer, Ipda Sunarto, menyampaikan, begitu memperoleh informasi, tim SAR serta kepolisian langsung diterjunkan untuk menyisir keberadaan korban di aliran sungai. Sejumlah warga pun juga turut membantu pencarian korban.

"Namun hingga petang belum ditemukan. Dugaan kuat meninggal dunia. Rambut korban dan darah berceceran," terang Sunarto.

Baca juga : Alami Gangguan Pendengaran, Seorang Petani Tewas Tersambar Kereta

Koordinator Basarnas Pos SAR Jepara, Jateng, Whisnu Yugo Utomo, mengatakan, pihaknya sudah menelusuri jejak korban di sekitar lokasi kejadian. Satu unit perahu karet dioperasikan untuk menyusuri arus sungai, termasuk monitoring di jalur darat.

"Korban belum ditemukan. Kendalanya arus begitu deras dan dalam. Pencarian dilanjutkan besok pagi," pungkas Whisnu.

Kompas TV Kecelakaan terjadi Rabu (29/11) malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com