Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Hari Jalan Kaki 1 Jam ke Sekolah, Siswa SMP Ini Dapat Sepeda dari Wakil Bupati

Kompas.com - 12/03/2018, 18:19 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com -Setiap hari, Dede Santana, siswa SMPN 2 Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, berjalan kaki selama satu jam lebih menuju sekolah.

Sudah dua tahun, Dede yang tinggal di Kampung Cisadang, RT 001 RW 004, Desa Wanajaya, itu menempuh jarak enam kilometer menuju Jalan Raya Badami-Loji. Dari sana, ia baru mendapatkan kendaraan umum menuju sekolah.

"Kalau ada uang, saya naik elf, kalau nggak lanjut jalan kaki," ungkap Dede di Rumah Dinas Wakil Bupati Karawang, Senin (12/3/2018).

Meski kampung tempat ia tinggal berada di tengah-tengah kawasan industri Karawang Internasional City (KIIC), namun tak ada angkutan umum di sana.

Untuk sampai jalan yang dilalui angkutan umum, Dede harus melewati jalan setapak, mendaki bukit, menyeberang sungai, dan melintasi pemakaman mewah Graha Sentosa Memorial Park.

Setiap pagi, siswa kelas VIII itu berangkat pukul 05.30 WIB dan pulang pukul 16.00 WIB.

"Supaya tidak terlambat, saya biasa berangkat lebih awal," imbuh Dede.

Baca juga : Ketagihan Game Online, Siswa SMP Nekat Rampok Rumah Anggota TNI

Perjalanan Dede pernah disaksikan oleh Mayasari, seorang ibu rumah tangga. Saat itu, Maya sedang melintas di jalan konsorsium dan menawari Dede tumpangan. 

Maya mengaku merasa iba karena melihat Dede berjalan kaki sambil menenteng sepatu. "Dia nggak mau sepatunya kotor, karena memang naik-naik bukit dan tanah merah," ujar Maya.

Maya kemudian berinisiatif melaporkan cerita Dede kepada Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari. Pria yang akrab disapa Jimmy itu kemudian mengundang Dede ke rumah dinasnya, dan memberi sebuah sepeda. 

"Mudah-mudahan meringankan perjalanan kamu. Semangat belajarnya ya," kata Ahmad. 

Baca juga : Cabuli Pacarnya Saat Bolos Sekolah, Siswa SMP Ini Berurusan dengan Polisi

Jimmy bahkan menginstruksikan bawahannya untuk meninjau Kampung Cisadang. Ia mengaku heran di dekat kawasan industri masih ada permukiman terisolasi.

Kompas TV Seorang siswa SMP di Bantul, Yogyakarta harus dirawat di rumah sakit setelah cedera akibat dikeroyok oleh lima rekannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com