Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Menang Pilkada, Dedi Mulyadi Janji Gelar Cap Go Meh di Semua Kabupaten/Kota Jabar

Kompas.com - 11/03/2018, 19:26 WIB
Irwan Nugraha,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Ribuan masyarakat Tionghoa memperingati Cap Go Meh di sepanjang Jalan Ir H Djuanda, Kabupaten Karawang, Minggu (11/3/2018).

Agenda rutin tahunan ini biasa dilaksanakan di daerah tersebut beberapa pekan seusai hari raya Imlek.

Panitia mengundang beberapa tokoh yang selama ini dinilai konsisten memperjuangkan nilai toleransi di Indonesia, seperti istri Presiden keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid dan calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Baca juga: Kirab Cap Go Meh, Cermin Keragaman untuk Persatuan Indonesia

Saat menjabat Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi memberikan ruang seluruh agama untuk mendapatkan porsi pengajaran sesuai masing-masing kepercayaan di sekolah umum.

Nilai toleransi itu merupakan bentuk pengajaran dari Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. 

"Kegiatan ini cermin bahwa nilai toleransi di Karawang dan Jawa Barat relatif berjalan baik. Saya selalu mendukung setiap khazanah budaya yang ada di Indonesia," kata Dedi.

Baca juga: Zulkifli Hasan : Cap Go Meh Glodok Bukti Indonesia Bangsa Toleran, Bukan Radikal

Cap Go Meh, lanjutnya, merupakan simbol pemersatu. Oleh karena itu, dia berjanji menggelar perayaan tersebut di seluruh kabupaten atau kota di Jawa Barat.

"Bukan dibawa ke Bandung, tetapi masyarakat di seluruh Jawa Barat diberikan ruang untuk merayakan Cap Go Meh. Sementara ini, acara seperti ini sering ramai di Bogor, Karawang, dan Purwakarta yang disatukan dengan hari jadi," ujarnya. 

Ia mengatakan, para budayawan harus membangun langkah-langkah kreatif ke depannya, seperti memasukan unsur kebudayaan Jawa Barat dan Cap Go Meh.

Baca juga: Sejumlah Pejabat Negara Ikuti Pawai Cap Go Meh

"Ke depan, kan, bisa dimasukkan unsur kebudayaan kita ke dalam perayaan ini. Kemudian juga produk yang terlahir itu harus terbaik. Misalnya, kayu dan kulit yang dibuat bedug itu harus terbaik, di kita biasanya seadanya," kata Dedi. 

Ketua Panitia Perayaan Cap Go Meh Karawang Herry Wiratna mengatakan, kegiatan yang digelar tahun ini multietnik.

Hal ini terbukti dari berbagai kesenian khas Sunda dan Kalimantan yang turut tersaji. Pihaknya menonjolkan nilai persatuan dalam perayaan tersebut.

Baca juga: Pasukan Oranye Gotong Royong Punguti Sampah Karnaval Cap Go Meh Glodok

"Komitmen kami, Cap Go Meh bukan hanya milik masyarakat Tionghoa, tetapi juga milik masyarakat Karawang. Saya sepakat dengan Kang Dedi, kegiatan ini juga harus menjadi milik masyarakat Jawa Barat," ujar Herry. 

Kompas TV Arak - arakan barongsai bermula dari Klenteng Poo An Kiong dan berkeliling ke toko - toko di sepanjang Jalan Dokter Radjiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com