Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kok Orangutan Bisa Merokok, Begini Kata Dokter Hewan...

Kompas.com - 09/03/2018, 20:32 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.comOrangutan bernama Ozon terekam tengah mengisap rokok yang diberikan pengunjung. Dalam video berdurasi 59 detik itu, satwa jenis great apes atau kera besar tersebut terlihat seperti sudah terbiasa merokok

Padahal, menurut Kepala Kesehatan dan Penelitian Kebun Binatang Bandung (KBB) drh Dedi Trisasongko, sejak Ozon tiba di KBB pada 2003 lalu, spesies kera asal Kalimantan itu baru pertama kali mengisap rokok. 

Lalu bagaimana bisa kera tersebut terlihat seperti terbiasa mengisap rokok. Begini penjelasan Dedi.

Dedi menyebut, 97 persen genetika DNA orangutan mirip dengan manusia. Hal tersebut yang mengindikasikan inteligensi orangutan lebih tinggi dibanding primata lainnya. 

(Baca juga: Pelemparan Rokok ke Orangutan Dikhawatirkan Mengubah Kesehatan dan Perilakunya)

"Jadi orangutan itu masuk dalam great apes atau kera besar. Dia 97 persen gen DNA-nya hampir mirip dengan manusia. Artinya, pembelajaran dari orangutan ini sangat besar dibanding dengan primata lainnya. Mencontoh itu sangat cepat," ujarnya.

Selain itu, terkadang orangutan juga memiliki area terbuka sehingga pengunjung bisa secara langsung melihat tingkah orangutan secara langsung begitu pun dengan orangutan yang dapat melihat langsung perilaku pengunjung.

Namun, tak sedikit pengunjung yang menyaksikan tingkah laku primata ini sambil mengisap rokok. 

Menurut Dedi, tidak menutup kemungkinan pola prilaku Ozon yang dapat mengisap rokok seperti halnya manusia lantaran meniru pengunjung yang datang ke kandangnya itu.

"Ya bisa dari situ (meniru perilaku pengujung yang merokok). Namun, sejauh ini yang baru diketahui pola perilaku Ozon hanya merokok saja, belum ada yang lain," ujarnya.

(Baca juga: Pelempar Rokok ke Orangutan di Kebun Binatang Bandung Serahkan Diri ke Polisi )

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada pengunjung untuk tidak memberikan makanan dan minuman dan benda lainnya ke kandang satwa yang ada di kebun binatang. 

"Jadi, pengunjung kami imbau untuk tidak memberikan makanan dan minuman, apalagi rokok kepada satawa, dan kami sudah pasang (papan peringatan) itu," ujarnya.

Dedi mengaku, setelah adanya peristiwa pelemparan rokok terhadap orangutan yang kini berusia 23 tahun itu, pihak kesehatan KBB langsung memeriksa orangutan secara langsung baik dari perilaku dan respirasinya.

"Hasilnya tidak ada luka, baik dari api rokok dan lainnya. Tidak ada sesak napas atau batuk. Perilaku makan normal dan aktivitas normal," katanya.

Ia menjelaskan, ketika orangutan mengisap rokok tersebut, efeknya akan berimbas kepada kesehatan orangutan itu sendiri. "Efeknya akan sama seperti halnya dengan kesehatan manusia," tutupnya.

Kompas TV Pihak pengelola kebun binatang memastikan akan memperketat pengawasan terhadap satwa dan para pengunjung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com