Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Suap Wali Kota Kendari, KPK Temukan Uang Miliaran Rupiah

Kompas.com - 08/03/2018, 16:10 WIB
Kiki Andi Pati,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan uang tunai miliaran rupiah yang diduga hasil suap kasus Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra dan Calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun.

Uang tunai itu ditemukan penyidik KPK dalam kardus tisu di salah satu perumahan di Kota Kendari, Rabu (7/3/2018). Pada Kamis (8/3/2018), uang yang disimpan dalam empat koper ini dibawa ke gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sultra. 

Tak hanya uang, KPK menyita dua unit mobil yang diduga digunakan untuk memuat uang secara berpindah-pindah, yakni Avanza DT 1657 FE dan Honda Stream hitam DD 273 IJ. Dua mobil itu kini terparkir di halaman Dit Reskrimsus Polda Sultra. 

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sultra, AKBP Sunarto membenarkan temuan uang tersebut oleh KPK.

(Baca juga : KPK Perdalam Asal Usul dan Pergerakan Uang Suap untuk Wali Kota Kendari )

"Iya, ada barang bukti yang diamankan, termasuk BB (barang bukti) uang. Jumlahnya silakan konfirmasi ke humas KPK," ungkap Sunarto dikonfirmasi via WhatsApp, Kamis (8/3/2018).

Sementara itu, di gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus, penyidik KPK tengah memeriksa empat orang yang diduga terkait dengan kasus sama.

Dua orang di antaranya merupakan karyawan PT Sarana Bangun Nusantara, WAP yang juga kakak ipar tersangka dan satu orang lainnya diduga yang menyimpan uang hasil suap.

Berita sebelumnya, KPK menetapkan empat tersangka, yakni Wali Kota Kendari ADR, calon gubernur Sultra Asr, mantan Kepala BPKAD Kota Kendari FF, dan Direktur PT Sarana Bangun Nusantara, HAS.

Mereka ditangkap dalam operasasi tangkap tangan (OTT) yang berhubungan dengan pengadaan barang dan jasa di Pemkot Kendari. Diduga uang suap tersebut akan digunakan Adriatma untuk membiayai kampanye ayahnya dalam Pilkada Sultra 2018.

Dari serangkaian OTT yang dilakukan, diketahui adanya penarikan uang sebesar Rp 1,5 miliar. Buku tabungan yang mencatat bukti tersebut lantas diamankan KPK untuk dijadikan barang bukti.

Uang senilai Rp 1,5 miliar itu karena ada permintaan dari Adriatma. KPK juga mengungkap ada uang senilai Rp 1,3 miliar dalam transaksi suap tersebut.

Dalam OTT di Kendari, KPK mengamankan buku tabungan, STNK, dan kunci mobil yang diduga sebagai sarana untuk berbuat kejahatan. 

Kompas TV Pernyataan ketua KPK yang menyebut sejumlah calon kepala daerah berpotensi menjadi tersangka menuai banyak komentar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com