Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbahaya bagi Warga, Jembatan di Ogan Ilir Ini Melengkung dan Nyaris Ambruk

Kompas.com - 05/03/2018, 17:44 WIB
Amriza Nursatria,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

INDRALAYA, KOMPAS.com - Jembatan menuju Kota Terpadu Mandiri (KTM) Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, yang menghubungkan sejumlah desa, kondisinya sangat memprihatinkan.

Badan jembatan yang terbuat dari besi dan pelat itu melengkung ke bawah hingga sampai ke permukaan air sungai di bawahnya. 

Kondisi jembatan yang sudah berlangsung sekitar satu bulan itu sangat membahayakan warga yang melintas, terutama para guru dan siswa sekolah dasar yang ada di sana.

Pengendara roda dua atau roda empat harus hati-hati dan melambatkan laju kendaraannya saat melintas di atas jembatan tersebut. Jika tidak, kendaraan bisa terjungkal dan jatuh ke sungai yang ada di bawahnya.

Dari keterangan warga, sudah ada beberapa pengendara sepeda motor yang terjungkal karena tidak mampu menanjak di jembatan yang memiliki kemiringan hampir 45 derajat itu.

Kondisi jembatan seperti itu juga membahayakan para guru dan pelajar sekolah dasar yang bersekolah di sana. Pantauan di lokasi, sejumlah siswa SD dan guru yang baru pulang sekolah harus melintas di atas jembatan yang nyaris ambruk tersebut karena tidak ada jalan lain. Kalaupun ada, harus memutar sejauh belasan kilometer.

Baca juga: Jembatan Penghubung di Bandung Barat Ambruk, Ratusan Warga Terisolir

Yuliani, salah seorang guru sekolah dasar di sana, Senin (5/3/2018), mengatakan, setiap hari dia dan guru lain serta siswa SD setempat harus melintasi jembatan tersebut.

Yuliani mengaku takut setiap hendak melintas di jembatan itu, tetapi tidak ada pilihan lain. Dia harus tetap melintasinya untuk sampai ke sekolah.

“Takut sekali, Pak. Pernah air sungai naik hingga membuat dasar jembatan tenggelam sehingga kami tidak berani melintas. Tolong jembatan yang sedang dibangun di sebelahnya dipercepat supaya kami dapat melintas dengan aman. Kasihan dengan anak-anak yang hendak sekolah,” kata Yuliani.

Senada dengan Yuliani, Wawan, warga yang melintas menggunakan mobil, mengaku sangat khawatir setiap kali melintas di atas jembatan seperti itu. Ia khawatir jembatan itu sewaktu-waktu ambruk saat ia melintas.

“Khawatir tiba-tiba ambruk saat saya sedang melintas di atasnya,” ujar Wawan.

Baca juga: Dua Rumah dan Satu Jembatan Roboh Diterjang Banjir

Sementara itu, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ogan Ilir Muhammad Hasan mengatakan, jembatan itu sebenarnya sudah pernah diperbaiki belum lama ini.

Namun, akibat sering dilintasi oleh kendaraan bertonase berat, seperti pengangkut sawit dan karet, akhirnya rusak lagi.

“Kepala dinas sudah pernah membicarakan soal kerusakan jembatan itu dengan pihak kontraktor pembangunan jembatan baru di sebelahnya, tetapi hasilnya saya belum tahu,” ucap Hasan.

Hasan menambahkan, jembatan baru pengganti jembatan lama yang sedang dibangun diperkirakan selesai tahun ini juga.  

Kompas TV Jembatan gantung yang melintang di atas Sungai Lematang di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, sudah setahun ini rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com