Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogyakarta-Wonosari Kerap Macet, Jalan Alternatif Dibangun

Kompas.com - 05/03/2018, 15:47 WIB
Markus Yuwono,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah DI Yogyakarta membuat jalur alternatif Gunung Kidul- Yogyakarta via Sleman setelah arus lalu lintas di jalan utama Yogyakarta-Wonosari terus meningkat.

Jalur alternatif ini diharapkan bisa memecah pengguna jalan yang biasanya meningkat setiap akhir pekan.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Gunung Kidul Winaryo mengatakan, setelah pembangunan Jembatan Lemahbang, Ngoro-oro, Patuk, yang menghubungkan Sleman-Gunungkidul rampung beberapa waktu lalu, Pemkab Gunung Kidul dan Sleman akan kembali meneruskan pembangunan jalan.

Untuk wilayah Gunung Kidul, pemerintah akan membangun jalan baru sepanjang 20 km, dari Patuk, melewati Gedangsari menuju Gading, Playen.

"Untuk tahun ini, kami membebaskan lahan sepanjang 5 km. Sisanya dari Ngoro-oro sampai Ngalang sepanjang 15 km tahun depan," katanya saat dihubungi, Senin (5/3/2018).

(Baca juga: Mencicipi Tawon, Makanan Ekstrem Asal Gunung Kidul)

Namun demikian, pihaknya belum bisa menerangkan jumlah anggaran yang disediakan untuk pembebasan lahan tersebut. Hal ini lantaran dikhawatirkan harga tanah akan naik ketika akan pembebasan lahan.

Winaryo mengatakan, pembebasan lahan bukanlah perkara mudah. Selain persoalan harga, status kepemilikan juga kerap menjadi kendala.

"Kami menunggu tim appraisal bekerja. Nantinya akan diumumkan berapa besaran harga setiap meternya," ucapnya.

Anggota DPRD Gunung Kidul Anton Supriyadi berharap, pemerintah terus berpegang pada regulasi yang ada dalam pembebasan lahan sehingga tidak ada permasalahan di kemudian hari.

"Jangan sampai ada yang merasa dirugikan, itu yang terpenting. Untuk itu, Pemkab harus berpegang pada regulasi," ucapnya.

Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Badingah mengatakan, terdapat dua jalur alternatif yang tengah dibangun, yakni jalur Sleman-Gunung Kidul melalui Prambanan-Gading dan jalur alternatif yang menghubungkan Klaten, Jawa Tengah, dengan Gunung Kidul melalui Cawas.

Untuk sisi barat atau Sleman-Gunung Kidul, jalan tembusan dari Bokoharjo, Prambanan, Sleman, melewati Jembatan Gembyong, Nglanggran, kemudian Ngalang, dan terakhir sampai di Gading, Playen, Gunung Kidul.

(Baca juga: Ratusan Marinir Lomba Renang Seberangi Selat Sunda Sejauh 39 Km, Ini Pemenangnya)

Selain itu, pembangunan jalur alternatif diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisata.

"Setiap akhir pekan, kepadatan jalur Yogyakarta-Wonosari kan cukup tinggi sehingga dengan pembangunan jalur alternatif bisa mengurangi kepadatan. Di samping itu, bisa mengintegrasikan wisata sisi timur dan sejumlah destinasi wisata di Gunung Kidul," katanya.

Salah seorang warga Gading, Supriyani, mendukung upaya pemerintah untuk membangun jalan alternatif ini.

"Selain aspek lalu lintas, perekonomian warga di Gading juga meningkat," katanya.

 

 

Kompas TV BKSDA bersama Yayasan Wildlife Rescue Center dan UGM Yogyakarta berencana melepasliarkan seekor burung elang brontok di kawasan hutan Bunder, Gunung Kidul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com