Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang Kulit Madura, Hidup Segan Mati Tak Mau (4)

Kompas.com - 05/03/2018, 10:34 WIB
Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Kompas TV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merayakan hari jadinya ke-45 dengan menggelar pertunjukan wayang kulit.

“Bekerja di bank itu sudah bukan untuk makan, tetapi makan untuk bekerja. Seakan-akan tubuh ini sudah tidak ada martabatnya lagi, karena hanya dimanfaatkan untuk bekerja terus menerus,” kata pria kelahiran 9 November 1969 ini.

Perjalanan hidup bagi Ki Sudirman dirasakan sangat singkat. Anaknya sudah bisa menempuh pendidikan layaknya anak-anak yang lain. Kehidupan keluarganya sudah tidak morat-marit lagi. Meskipun tidak kaya, namun Ki Sudirman merasakan kecukupan dalam keluarganya. Istrinya sudah punya usaha mandiri.

“Usia saya sudah tua. Untuk mengejar kehidupan demi kekayaan harta, saya hitung sudah tidak mampu lagi. Sehingga saya ingin kembali lagi ke dunia pewayangan,” ungkap Ki Sudirman.

Baca juga : Kisah Difabel Pengemudi Ojek Online, Dibuang Kakak di Bandara Saat Berusia 5 Tahun (2)

Keputusan untuk kembali ke dunia pewayangan itu, bagi Ki Sudirman, du dunia wayang ia menemukan kebahagiaan batin meskipun tidak menemukan kebahagiaan material. Kebahagiaan material, sudah ia pasrahkan kepada ilahi. Ia ingin melestarikan kebudayaan warisan leluhurnya. Ia sudah banyak bertemu dengan beberapa komunitas seniman di Pamekasan dan Madura, yang memiliki kemitmen untuk pelestarian seni dan budaya.

“Saya ingin mencari generasi baru yang siap belajar menjadi dalang. Saya akan memberikan waktu sebanyak-banyaknya demi lahirnya generasi baru. Kalau perlu siang-malam saya akan membagi ilmu kepadanya,” katanya.

Untuk melahirkan dalang baru berbahasa Madura, kesulitan sudah tampak di mata Ki Sudirman. Sebab dalang bahasa Madura berbeda dengan dalang Jawa. Jika dalang Jawa, siapapun kelompok karawitannya sudah langsung bisa memainkan wayang. Namun dalang bahasa Madura, harus bisa meracik sendiri gending yang akan dimainkan, sesuai dengan plot cerita yang akan ditampilkan wayang.

“Tapi saya yakin dan pasti, akan ada penerus dalang baru nanti. Saya saja dulu tanpa berguru kepada dalang secara langsung masih bisa,” tandasnya.

Baca juga : Kisah Difabel Pengemudi Ojek Online, Hanya Terima Order Makanan dan Belanja (4)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com