Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Eka Saat Bertemu Ayahnya di Rumah Dedi Mulyadi

Kompas.com - 04/03/2018, 17:36 WIB
Irwan Nugraha,
Dian Maharani

Tim Redaksi

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mempertemukan Eka (24), warga Desa Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, dengan ayahnya yang selama ini selalu dicari pada Minggu (4/8/2018).

Sulaeman (58), sang ayah dipanggil ke rumah pribadi mantan bupati Purwakarta itu untuk menemui Eka yang sebelumnya menginap di kediamannya seusai dibawa dari Bekasi.

Sesaat mendengar suara ayahnya, Eka tiba-tiba menangis bahagia dan mencari sumber suara kemudian mendekap serta memeluk sang ayah.

Baca juga : Perjumpaan Dedi Mulyadi dengan Anak Tunanetra yang Mencari Ayahnya

"Saya sangat bahagia dan berterima kasih karena silaturahmi dengan ayah tersambung kembali. Alhamdulillah, bisa bertemu dengan bapak lagi. Walaupun jarak memisahkan, tetapi dalam hati saya selalu ada bapak," jelas Eka, sembari terbata-bata menahan tangis harunya kepada wartawan, Minggu siang.

Sebelumnya, Eka memang berharap bisa bertemu sang ayah. Sampai akhirnya, Eka bertemu ayahnya saat sedang santai dan bermain gitar bersama Dedi.

Sulaeman mengakui selama ini bukan tak mau mengurus anaknya tersebut. Namun, permasalahan dengan keluarga barunya di Purwakarta, membuat dirinya dan anaknya dari istrinya terdahulunya itu harus berpisah selama empat tahun.

"Sudah pernah saya ajak bahkan tinggal sama saya. Tetapi, ya itu, faktor keluarga saya di sini. Jadi, kami berpisah lagi," katanya.

Baca juga : Ada Produksi Alkes di Sukabumi, Dedi Mulyadi Optimistis Bangun Banyak RS di Jabar

Eka (24), warga Desa Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, sejak kecil menderita tunanetra. Saat bertemu dengan Dedi Mulyadi, Eka menanyakan ayahnya asal Purwakarta, yang dicarinya selama ini, Sabtu (3/3/2018).KOMPAS.com/IRWAN NUGRAHA Eka (24), warga Desa Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, sejak kecil menderita tunanetra. Saat bertemu dengan Dedi Mulyadi, Eka menanyakan ayahnya asal Purwakarta, yang dicarinya selama ini, Sabtu (3/3/2018).

Dirinya pun tak menyangka bahwa anaknya dibantu oleh Dedi Mulyadi, untuk menemuinya di Purwakarta. "Saya sangat berterima kasih pak, saya bisa ketemu Eka lagi," tambah dia.

Sementara itu, Dedi mengatakan masalah Eka bukan masalah pertama yang ditanganinya. Selama menjabat bupati, dirinya sudah sering menjadi penengah permasalahan keluarga seperti ini.

"Saat itu pernah juga mempertemukan warga Karawang dengan orang tuanya. Saya memang ingin fokus menebar kebahagiaan," ungkapnya.

Bukan hanya sampai di sini, Eka yang dinilai lihai bermain gitar membuat dirinya akan merekrutnya menjadi salah satu pemain grup musiknya Emka 9. Grup musik asuhan Dedi tersebut merupakan pengisi pagelaran seni setiap dirinya tampil di daerah-daerah Jabar.

Biasanya pagelaran musiknya tersebut tampil bersama Komedian Sunda Ohang, Sule, Charlie Van Houten, Nasar KDI, dan sederet artis ternama lainnya.

"Eka pintar main musik, saya ada grup musik Emka 9, nanti bisa masuk bersama saya," pungkasnya.

Baca juga : Jika Terpilih, Dedi Mulyadi Siap Bangun Jalan Tol Selatan Bogor-Pangandaran

Diberitakan sebelumnya, Eka (24) warga Desa Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, sejak kecil tidak bisa melihat atau penderita tunanetra. Kedua matanya mengalami luka yang mengakibatkan saraf matanya tidak berfungsi sejak dirinya masih kecil.

Terlepas dari kekurangannya itu, pemuda tersebut sangat pandai bermain gitar. Dia mengaku diajarkan oleh tetangganya melalui berbagai media sosial Youtube.

"Alhamdulillah diajarkan dari Youtube. Pakai hape sedikit-sedikit pencet bisa," kata dia Sabtu (3/3/2018).

Secara kebetulan, Eka bertemu dengan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, sedang melakukan agenda rutin blusukan bertemu warga di desanya, Sabtu kemarin.

Mengetahui keberadaan Dedi, Eka langsung ingin bertemu dan menghampirinya sembari membawa gitar miliknya.

Ternyata, dirinya memiliki tekad kuat untuk menanyakan ayahnya asal Purwakarta yang telah empat tahun dicarinya. 

Kompas TV Ia disambut ratusan warga yang mengajak bersalaman dan berfoto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com