Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Anak Gajah Pulang Kampung", Alumni ITB Jangan Hanya Berteori

Kompas.com - 04/03/2018, 11:02 WIB
Dendi Ramdhani,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Para alumni Institut Teknologi Bandung hadir dalam acara Dies Natalis ke-59 ITB bertema 'Anak Gajah Pulang Kampung' di Aula Barat ITB, Jalan Tamansari, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/3/2018).

Dalam kegiatan itu, hadir beberapa menteri Kabinet Kerja dan pejabat yang merupakan lulusan ITB, antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Rektor ITB Kadarsah Suryadi menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan inisiatif ikatan alumni dengan konsep membuat diskusi ringan seputar perjalanan dan tantangan ITB di masa depan.

"Ini sebetulnya inisiatif teman alumni karena kampus mana pun itu merupakan almamater untuk alumninya. Karena itu sekarang anak alumni menyebutnya anak gajah pulang kandang artinya para alumni kembali ke pangkuan ibunya ini," ucap Kadarsah.

Kadarsah menjelaskan, acara itu lebih fokus mendengar masukan para alumni kepada almamater.

"Sebetulnya, kegiatan yang kami harapkan mendapat feedback dari alumni yang sudah di lapangan kepada almamater apa yang harus diperbaiki dari sisi almamater itu sendiri. Alhamdulillah, tadi banyak masukan, dari panelis, dari para menteri. Ini sangat membanggakan karena semuanya feedback untuk almamater," tuturnya.

"Masukan ini akan kami tampung untuk memperbaiki almamater dari waktu ke waktu. Ketika masukannya dari alumni akan lebih objektif lebih konkret karena kami sendiri terkurung dalam satu lingkungan kampus," tuturnya.

(Baca juga: Ridwan Kamil Ajak Alumni ITB Terjun ke Dunia Politik)

Ketua Ikatan Alumni ITB Ridwan Djamaludin mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk melakukan sinergi dengan para alumni menjelang 100 tahun ITB di 2020. Pokok acara ini adalah diskusi terbuka antara alumni ITB dalam kerangka pemandangan teknologi dan industri Indonesia serta memperkuat kontribusi kepada negeri.

"IA ITB konsisten melakukan aktivitas untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa pemenang. Aktivitas didasarkan pada dua pilar yaitu membangun Sinergi dan mendorong militansi indonesianisme untuk penguasaan teknologi dan industri," ungkap Ridwan.

Jangan hanya berteori

Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung berharap Institut Teknologi Bandung (ITB) dapat memberi kontribusi nyata terhadap pembangunan di Indonesia. Hal itu dikatakan Pramono saat hadir dalam kegiatan ini.

"Alumni ITB lebih dari 100.000 orang harus berperan serta dalam memberikan warna pembangunan di Indonesia," ucap Pramono.

Saat ini, lanjut dia, pemerintah tengah fokus meningkatkan sektor investasi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi baik secara komoditas maupun kualitas.

"Dan Presiden telah memerintahkan single submission atau perizinan satu pintu. Kemudian pengaturan tenaga kerja yang lebih baik, memberikan insentif investasi agar mudah-mudahan ini menjadi lebih baik untuk daya saing kita ke depannya," tuturnya.

(Baca juga: Diduga Hina Presiden di Facebook, Pelaku Ditangkap dan Dibawa ke Mabes Polri)

Dia berharap, ITB sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia mampu berkontribusi lebih terhadap rencana pemerintah.

"Mudah-mudahan dalam Dies Natalis ini, ITB tidak hanya berteori tapi berkontribusi pada hal yang bersifat praktis di industri sesuai dengan bidang prodi di ITB. Terutama juga dengan yang berkaitan dengan ekonomi digital," ungkapnya.

 

Kompas TV Kedua mobil ini siap berlaga di ajang Shell Eco Marathon (SEM) Asia di Singapura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com