Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Helikopter Polisi Dipakai untuk Terbangkan Pengantin

Kompas.com - 03/03/2018, 18:22 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

fakta

fakta!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini benar.


MEDAN, KOMPAS.com - Video sepasang pengantin terbang dengan helikopter milik Polda Sumut di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, Minggu (25/2/2018), membuat heboh warganet.

Tudingan ditujukan kepada Kapolda Sumut yang dianggap paling bertanggung jawab terhadap penggunaan fasilitas negara untuk tujuan komersial ini.

Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw mengaku tidak yakin helikopter itu dipakai untuk resepsi pernikahan. Paulus berjanji akan menindak personelnya jika benar penyalahgunaan aset negara ini terjadi.

“Kabid Humas bilang, kemungkinan besar helikopter itu dipakai untuk keperluan foto saja,” kata Paulus, Rabu (28/2/2018).

Menurut dia, ini bentuk rasa bangga masyarakat terhadap Polri. Hal yang biasa dan sering terjadi. Dia mencontohkan saat acara ulang tahun TNI, masyarakat merasa bangga dan berebut berfoto di alat utama sistem pertahanan (alutsista).

Paulus membenarkan bahwa helikopter tersebut tidak dapat digunakan untuk kepentingan umum, apalagi komersial.

“Kalau dipakai berkeliling dan disewakan, tidak boleh. Kalau terjadi, pasti kami tindak,” ucap Paulus.

Baca juga: Viral, Video Pengantin Wanita Pingsan usai Dipeluk Mantan Pacarnya

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Ginting memberi penjelasan berbeda. Dia menjelaskan, pada Minggu (25/2/2018) pukul 10.00 WIB, kru helikopter Polda Sumut melaksanakan maintenance flight setelah pengecekan radio yang membutuhkan jarak frekuensi sekitar 25 kilometer antara helikopter dan bandara.

Hasil pengecekan kurang bagus sehingga pilot helikopter, Iptu Togu, memutuskan mendarat darurat di lapangan terdekat untuk diperiksa teknisi. Helikopter pun mendarat di lapangan Haji Adam Malik, tepat di samping Mapolres Pematang Siantar.

"Saat pengecekan radio oleh teknisi itulah ada pengantin yang sedang foto prewedding. Mereka menemui pilot, minta izin untuk berfoto di dekat helikopter," ujar Rina.

Seusai pemeriksaan teknis dan radio, pilot melanjutkan penerbangan ke Lanud Suwondo untuk mengisi BBM, lalu kembali ke Mapolda Sumut.

"Jadi tidak benar helikopter Polri digunakan untuk mengangkut pasangan calon pengantin," tutur Rina.

Baca juga: Bergaun Pengantin, Perempuan di China Lamar Kekasihnya di Luar Penjara

Pasangan pengantin yang diduga menggunakan helikopter tersebut adalah dr Fihzan Satria Widyatama Ginting dan dr Sartika Ayuningsih Sipahutar. Mempelai wanita disebut-sebut menjabat Direktur Utama RS Jasamen Saragih, Kota Siantar. Video resepsi pernikahan mereka yang berdurasi sekitar satu menit viral dan menuai decak kagum warganet.

Dalam video itu terlihat kedua pengantin turun di tengah kerumunan para tamu undangan, lalu berjalan di atas karpet merah yang sudah disediakan. Helikopter yang digunakan adalah helikopter Polri B0-105 berwarna putih biru. Logo dan tulisan Polri di lambung kabin diduga sengaja ditutup stiker bertuliskan huruf F dan T yang terindikasi inisial pasangan itu.

Kompas TV Ada surat edaran kepada seluruh pengantin baru, untuk menebar benih ikan di sungai, setelah melaksanakan prosesi akad nikah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com