Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kecanduan “Gadget”, Anak-anak di Kampung Joho Dikenalkan Permainan Tradisional

Kompas.com - 02/03/2018, 13:42 WIB
Labib Zamani,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Anak-anak di Kampung Joho, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, diajak untuk meninggalkan gadget mereka selama 3,5 jam dan dikenalkan permainan tradisional. Ada dakon, lompat tali, jelungan, engklek, bekelan, dan permainan tradisional lainnya.

Untuk apa mereka dikenalkan permainan tradisional?

Kemajuan teknologi sudah dirasakan semua lapisan masyarakat. Generasi muda sekarang, bahkan usia anak-anak sudah dikenalkan dengan gadget (gawai).

Setiap hari, gawai inilah yang menemani mereka dalam bermain. Mereka dengan leluasa mengakses layanan internet dan online game. Maka, perlahan anak-anak tersebut melupakan permainan tradisional yang sebenarnya dapat mengasah saraf motorik mereka.

Tak ingin anak-anak di Kampung Joho kecanduan gawai, warga kampung tersebut berinisiatif membuat ruang bermain bagi anak-anak. Setiap akhir pekan, Sabtu-Minggu mulai pukul 15.00-17.30 WIB, jalan masuk kampung ditutup.

Baca juga: Sehari Tanpa Gawai, Anak-anak di Sebatik Ikuti Permainan Tradisional

Ditutupnya jalan masuk kampung untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk merasakan permainan yang mulai dilupakan itu. Anak-anak dibiarkan bermain permainan tradisional di sepanjang jalan kampung.

"Kampung ditutup akses motor dan mobil enggak boleh masuk. Anak-anak dibiarkan bermain di situ meninggalkan gadget dan segala macam berbau teknologi," jelas penggiat Kampung Joho, Yunus Ariseno (47), kepada Kompas.com, Kamis (1/3/2018).

Kegiatan dengan menutup akses masuk kampung setiap Sabtu-Minggu itu sudah berjalan empat bulan. Sedangkan simulasi permainan tradisionalnya itu, kata Yunus, sudah berlangsung dua bulan lalu.

"Alat-alatnya sudah kami siapkan semua. Tanggapan warga pun sangat baik. Anak-anak bisa bermain sesuka mereka tanpa ada lalu lalang kendaraan," ujar dia.

Penggiat kampung Joho, Yunus Ariseno menunjuk mural suporter Persis Solo di balik anyaman bambu di gang masuk kampung Joho di Solo, Jawa Tengah.KOMPAS.com/Labib Zamani Penggiat kampung Joho, Yunus Ariseno menunjuk mural suporter Persis Solo di balik anyaman bambu di gang masuk kampung Joho di Solo, Jawa Tengah.

Mural buatan warga

Sementara itu, di kanan dan kiri jalan kampung terdapat lukisan mural dan relief. Lukisan mural dan relief itu dibuat sejak tahun 2009. Ada mural peta Kampung Joho, Presiden Jokowi yang saat itu masih menjabat Wali Kota Surakarta, Persis Solo, kerja bakti, edukasi (pendidikan), dan sebagainya.

Baca juga: Mengangkat Permainan Tradisional Lewat Batik

Mural itu dibuat oleh Marjanto dengan melibatkan warga Kampung Joho. Mereka membagi tugas untuk membuat lukisan mural kampung. Mural pertama dibuat di gang masuk kampung sisi barat. Setelah itu merambah di gang masuk kampung bagian timur.

"Mural-mural ini kami buat dengan tujuan untuk mengedukasi warga. Dari sisi kesehatan, sosial, dan keterampilan," tutur Marjanto, sesepuh Kampung Joho.

Ada lukisan mural mantan Presiden RI Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono, serta Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

"Kami menggunakan cat tembok untuk membuat mural ini. Untuk mural mantan presiden merupakan gagasan dari pemuda kampung, kemudian kami musyawarahkan bersama," jelas Marjanto.

Kompas TV Majunya perkembangan permainan modern berbasis elektronik, membuat beragam permainan tradisional saat ini nyaris punah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com