Pihak UII tidak menampiknya. Namun, Tara disebut bukanlah dosen tetap.
Direktur Humas Universitas Islam Indonesia (UII) Karina Utami Dewi mengatakan, Tara diperbantukan untuk mengajar mata kuliah Bahasa Inggris sejak tahun 2005. Sempat vakum, lalu aktif lagi pada tahun 2014.
"Memang diperbantukan untuk mengajar mata kuliah Bahasa Inggris. Aktivitasnya, selesai jam mengajar langsung pulang karena statusnya dosen tidak tetap," ujarnya, Rabu.
(Baca selengkapnya: Wanita Penyebar Hoaks Disebut Bukan Dosen Tetap di UII)
Pada semester ini, lanjut Karina, Tara masih memiliki jam mengajar. Namun, setelah terjerat kasus dan ditangkap pihak berwajib, Tara tidak akan diperbantukan lagi.
Karina juga menegaskan bahwa perbuatan Tara tidak berkaitan dengan institusi UII.
"Yang ingin kami sampaikan bahwa perbuatan atau sikap individu tidak kaitannya dengan UII sebagai institusi. Kami serahkan ke pihak yang berwenang untuk proses hukumnya," tuturnya.
Pribadi tertutup
Sementara itu, di kalangan warga tempat tinggal Tara di Dusun Krajan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, dia dikenal sebagai pribadi yang tertutup.
Surono (50), tetangganya, mengaku belum mendengar informasi tentang penangkapan TAW hingga kemarin, Rabu. Namun menurut Surono, Tara juga belum pulang ke rumah sejak pekan lalu.
Tara, lanjut dia, dikenal jarang bergaul dengan masyarakat. Namun Surono tahu bahwa Tara sudah bercerai dengan suaminya dan memiliki empat orang anak.
"Tertutup orangnya, jarang sekali berkumpul dengan warga. Dulu ada warga yang meninggal juga tidak melayat," ujarnya.
(Baca selengkapnya: Dosen Wanita Penyebar Hoaks Dikenal sebagai Pribadi Tertutup)
Dia mengaku tahu bahwa Tara bekerja mengajar bahasa Inggris, tetapi tidak tahu persis tempatnya mengajar.
"Pagi-pagi itu sudah berangkat kerja, sedangkan pulang ya kadang sore atau malam. Kerjanya itu, kalau tidak salah ngajar bahasa Inggris, tapi saya tidak tahu di mana," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dukuh Krajan Arifin Nur Hamzah mengatakan, Tara tinggal di Dusun Krajan, Desa Tirtomartani, Kalasan, Sleman, bersama anaknya.
"Aslinya Jakarta, di sini tinggal bersama anaknya. Dulu masih sesakali berkumpul dengan warga, sebelum bercerai. Mungkin karena sibuk, Bu Tara jarang kumpul dengan warga," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.