Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Polisi Dermawan Beri Nama Bayi Angkatnya Tito Karnavian

Kompas.com - 01/03/2018, 08:19 WIB
Wijaya Kusuma,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Sementara itu, selain Wahyu Kurnia dan bayi Tito Karnavian, Brigadir Ali juga merawat bayi bernama Maisaroh yang berada di Gedangsari, Gunung Kidul.

"Ibunya Maisaroh ini sekarang ada di rumah sakit jiwa dan bapaknya itu linglung. Saat melahirkan itu saja, ibunya enggak paham, ya karena gangguan kejiwaan," katanya.

Warga Gedangsari lalu menghubunginya dan menceritakan kejadian tersebut. Brigadir Ali pun mengeceknya. Setelah mengetahui bahwa informasi itu benar, dia lalu memutuskan untuk merawat Maisaroh.

"Warga di sana itu cerita dan pasrah sama saya, Mereka bilang yang merawat tidak ada, yang beli susu dan perlengkapan bayi juga tidak ada. Ya sudah saya putuskan untuk merawat," ucapnya.

Seiring berjalannya waktu, Brigadir Ali lalu memberi tawaran kepada warga Gedangsari untuk mau merawat Maisaroh. Dia akan tetap menanggung pembelian susu dan kebutuhannya.

"Selang satu minggu ada yang mau. Saya cek ke sana untuk memastikan latar belakangnya, rumahnya dan keluarganya. Setiap susunya habis warga menghubungi lalu saya kirim, untuk keluarga yang merawat juga saya kasih beras, sembako," ungkapnya.

Rumah singgah khusus bayi

Brigadir Ali prihatin dengan kondisi saat ini di Yogyakarta, banyak bayi yang dibuang akibat kelahirannya tidak dikehendaki. Dia pun berencana menjadikan rumah singgah yang ada di Desa, Pereng, Kecamatan Prambanan, khusus untuk bayi.

"Di Yogyakarta marak bayi dibuang. Ini memprihatinkan. Saya punya rumah singgah di Prambanan, rencananya besok akan untuk khusus bayi," ungkapnya.

(Baca juga : Rekor Muri, BRI Tenggelamkan 3 Mesin ATM ke Dasar Laut di Pahawang Lampung)

Menurut dia, rumah singgah di Prambanan layak untuk bayi. Bahkan di rumah singgah tersebut juga sudah ada orang yang bertugas merawat.

"Tidak usah dibuanglah (bayinya), Insya Allah siap membantu semampu saya. Di sana saya siapkan tempat yang layak, ada juga yang akan merawat dan menjaga," tuturnya.

Di rumah singgah Prambanan, lanjut Brigadir Ali, saat ini ada dua bayi, salah satunya Muhammad Tito Karnavian.

"Ada dua bayi, satu Muhammad Tito Karnavian dan ibunya. Lalu ada bayi umur satu tahun dengan bapak serta ibunya, mereka tidak punya tempat tinggal," ucapnya.

Brigadir Ali mengatakan, dia sebenarnya membutuhkan tim untuk mengelola rumah singgah ini ke depannya. Sebab, lanjut dia, merawat bayi membutuhkan perhatian khusus, khususnya terkait kesehatan.

"Kalau enggak punya tim pasti sulit karena khusus bayi. Pertama saya membutuhkan tenaga kesehatan, lalu kedua yang momong, ini saya masih mencari-cari dan berkoordinasi dengan dinas terkait," pungkasnya.

 

 

Kompas TV Vania kekurangan gizi, lantaran ketidakmampuan orangtuanya untuk membeli susu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com