YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Alat transportasi tradisional becak banyak dijumpai di Yogyakarta. Seiring perkembangannya, transportasi roda tiga yang awalnya dikayuh mulai dimodifikasi. Salah satunya adalah becak listrik tenaga surya karya SMK Piri I Yogyakarta.
Becak listrik tenaga surya ini kini telah digunakan oleh beberapa tukang becak untuk mencari rejeki. Meski bertitel tenaga listrik, namun secara bentuk fisik tetap seperti becak pada umumnya sehingga tidak mengurangi ciri khas aslinya.
Guru Teknik Listrik SMK Piri I Yogyakarta Raden Sunarto menceritakan, ide ini berawal saat dirinya diundang oleh Kementerian Riset dan Teknologi pada 2012.
Di pertemuan itu, dia mendengarkan bahwa diperkirakan, 20 tahun mendatang terhitung dari tahun 2012, bahan bakar minyak dari fosil akan menyusut habis.
Kementerian Riset dan Teknologi saat itu juga menunjukkan contoh mobil dan bus tenaga listrik sebagai persiapan masa yang akan datang.
(Baca juga: Uniknya Helm Tabung Gas Melon dari Yogyakarta (1))
Raden lantas menjawab, dirinya akan menciptakan becak listrik tenaga surya. Sebab di Yogyakarta banyak terdapat alat transportasi becak.
"Saya mantap menjawab akan menciptakan becak listrik tenaga surya. Kenapa? Karena di Yogyakarta masih banyak becak," tuturnya.
Sepulang dari Jakarta, Raden Sunarto dibantu para siswa SMK Piri I Yogyakarta lantas membuat rancangan becak listrik tenaga surya. Setelah tiga bulan, guru Teknik Listrik SMK Piri I Yogyakarta ini menghasilkan satu becak tenaga surya.
"Tiga bulan saya berhasil mencetak 1 unit becak tenaga surya. Becak ini generasi satu," ucapnya.
Di becak listrik generasi pertama ini, panel surya terpasang memanjang di atas spakbor belakang becak. Becak listrik tenaga surya generasi pertama ini mampu melaju dengan kecepatan 20 km/jam.
"Energi baterainya 48 volt, pengisian 8 jam, kecepatan 20 km/jam. Jarak tempuh malam hari 40 km dan siang hari 60 km," ungkapnya.
(Baca juga: Saat Mobil hingga Becak Listrik UGM Mejeng Keliling Jogja)
Keputusanya membuat becak tenaga surya ini karena bisa mengisi daya sewaktu-waktu selama ada cahaya matahari sehingga tidak menyusahkan tukang becak ketika akan mengisi daya.
"Sambil jalan bisa mengisi, parkir juga bisa mengisi. Asal ada cahaya matahari bisa tetap bisa mengisi," ungkapnya.
Diperbanyak
Setelah becak listrik tenaga surya ciptaannya selesai, lalu dirinya melaporkan ke Kementerian Riset dan Teknologi. Setelah itu, Kementerian meminta agar dirinya memperbanyak becak listrik tenaga surya.
"Saya dihubungi diminta memperbanyak dan dana akan dibantu. Saya menyanggupi membuat 10 unit karena hanya diberi waktu satu bulan," tuturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.