Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Ini Dapat Omzet Rp 50 Juta Per Bulan dari Limbah Daun Kupu-kupu

Kompas.com - 27/02/2018, 18:22 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Belasan ibu rumah tangga berlatih mengolah limbah daun kupu-kupu di Kelurahan Ngagel Rejo, Kecamatan Wonokromo Surabaya, Selasa (27/2/2018).

Mereka berlatih menyulap lembaran limbah yang tidak terpakai itu untuk menjadi lembaran rupiah.

Dalam forum pelatihan singkat itu, para ibu rumah tangga diajari dari bagaimana memilih daun yang bentuknya menyerupai sayap kupu-kupu itu hingga menempelnya di produk yang siap dijual.

"Daun yang hampir membusuk itu bagus, karena seratnya semakin kuat," kata Nanik Heri dari Bengkel Kria Daun Surabaya.

Setelah dipilah, daun kupu-kupu kemudian direndam, diproses pewarnaan, ditiriskan lalu dijemur dan disetrika. Daun kupu-kupu, menurut dia, banyak dijumpai di pinggir jalan.

"Minta petugas kebersihan di pinggir jalan pasti mereka tahu, jangan petik sendiri," ucapnya.

Baca juga : Omzet Pedagang Oleh-oleh Haji di Kediri Naik 100 Persen

Dari tangan nenek berusia 60 tahun itu, daun kupu-kupu bisa disulap menjadi pelapis produk rumahan yang bernilai ekonomis, seperti boks serbaguna, tas, lukisan, kap lampu hingga vas bunga.

"Saya berharap, ibu-ibu rumah tangga ini bisa memanfaatkan keahliannya memanfaatkan limbah daun kupu-kupu untuk menambah penghasilan keluarga," jelasnya.

Nanik sendiri mengaku sudah berhasil menyulap lembaran daun tersebut menjadi lembaran rupiah. Bahkan produkya sejak tahun 2000 sudah ekspor ke luar negeri.

"Ekspor ke Inggris bentuk abu jenazah dan peti mati. Produk lain juga diekspor ke Amerika dan Dubai," ucapnya.

Produk hiasan dari lapisan daun kupu-kupu dijualnya dari paling murah seharga Rp 5.000 hingga Rp 5 juta per item.

Industri kreatif yang kini dijalankan sekitar 30 pegawai itu kini omzet mencapai Rp 50 juta per bulan. "Di musim-musim tertentu bisa mencapai 75 juta," terangnya.

Pelatihan singkat membuat hiasan memanfaatkan daun kupu-kupu itu adalah kegiatan corporate social responbility yang digelar PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, perusahaan pengelola gerai minimarket Alfamart.

"Ini bentuk komitmen kami menumbuhkan potensi usaha di tengah masyarakat untuk menumbuhkan perekonomian warga Surabaya," kata Corporate Communication Alfamart, Ame Dwi Pramesti.

Baca juga : Berkat Bambu, Pemuda Kediri Ini Raup Omzet hingga Rp 90 Juta Sebulan

Selain pelatihan membuat hiasan dari daun kupu-kupu, sebelumnya perusahaan ini juga menggelar pelatihan ekonomi pembuatan batik jumput, hantaran pengantin dan pembuatan hiasan hijab dengan menghadirkan praktisi sebagai instrukturnya.

Kompas TV Erupsi Gunung Agung membuat pengusaha tidak produktif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com