Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumahnya Rusak akibat Banjir, Nenek Tunanetra Ini Juga Kehilangan Harta Benda

Kompas.com - 27/02/2018, 17:16 WIB
Slamet Priyatin,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Robiah (65) duduk termenung di teras rumah yang dijadikan posko korban banjir warga Proto Wetan, Desa Protomulyo, Kaliwungu Selatan, Kendal, Jawa Tengah, Selasa (27/2/2018).

Nenek yang ternyata tunanetra itu baru pindah dari tempat duduknya ketika rombongan dari Badan Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah dan Kabupaten, serta Sekda Kendal, datang di posko banjir tersebut.

Untuk berpindah tempat, nenek yang berbadan sedikit gemuk itu harus ditolong oleh beberapa warga. Robiah adalah satu dari 24 orang yang mendapat bantuan uang dari Baznas Jawa Tengah karena rumahnya rusak parah setelah diterjang banjir bandang, Jumat (9/2/2018).

“Saya sulit bangun, badan saya berat dan saya tidak bisa melihat,” kata Robiah dengan suara pelan.

Robiah tinggal di Dukuh Proto Wetan bersama seorang anaknya, Solikhin. Robiah bercerita, saat banjir bandang, ia disuruh naik ke kursi oleh anaknya. Sebab, air sudah masuk ke rumah dan ia tidak bisa melihat. Sementara anaknya mengamankan beberapa barang berharga yang dimiliki.

Baca juga: Banjir dan Longsor Kembali Terjadi di Beberapa Wilayah Indonesia

“Saya sudah naik kursi dan berdiri, tapi air yang masuk ke rumah sudah setinggi dada saya,” akunya dengan nada sedih.

Akibat banjir itu, Robiah kehilangan sebagian harta benda dan rumahnya rusak di bagian belakang dan depan.

“Alhamdulillah, saya masih bisa selamat setelah ditolong oleh tetangga,” ujarnya.

Robiah mengaku masih merasa trauma karena kalau hujan turun deras, air masih membanjiri beberapa jalan.

“Saya berharap banjir bandang tidak terjadi lagi di sini,” ucapnya.

Dugaan penyebab banjir

Kepala Desa Protomulyo Kaliwungu Selatan, Jumarno, mengatakan, akibat banjir bandang, dua rumah milik warga hanyut diterjang banjir dan puluhan rumah rusak parah. Banjir bandang beberapa waktu lalu, diakuinya, juga masih membuat warganya trauma. Sebab, kalau hujan turun deras, air masih naik ke perkampungan.

“Dulu tidak seperti ini. Sebab, Proto Wetan ini termasuk wilayah atas,” kata Jumarno.

Jumarno menambahkan, banyak warga Kaliwungu Selatan yang menduga salah satu penyebab banjir bandang adalah pembangunan jalan tol.

“Itu masih dugaan. Biar ahlinya yang membuktikan. Sebab, saat ini masih dilakukan penelitian,” ujarnya.

Baca juga: Sejumlah Rumah Rusak Parah Tersapu Banjir Bandang di Bengkulu

Jumarno mengucapkan terima kasih kepada Baznas Jawa Tengah dan Kendal serta pemerintah daerah yang telah membantu warganya. Ia berharap bantuan tersebut bisa digunakan sebaik mungkin.

“Kalau boleh memilih, kami memilih tidak ada bencana daripada menerima bantuan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah, Achmad Darozi, mengatakan, ada 11 daerah yang mendapat bantuan dari Baznas, di antaranya Kendal dan Kaliwungu. Jumlah bantuan pun berbeda karena dilihat dari jumlah korban dan kerusakan wilayah.

“Di Protomulyo Kaliwungu Selatan ini, kami memberi bantuan total Rp 40 juta. Semoga bisa sedikit meringankan penderitaan korban,” kata Darozi.

Kompas TV Warga menggunakan perahu sebagai sarana transportasi keluar masuk permukiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com