Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Difabel Pengemudi Ojek "Online", Hanya Terima Order Makanan dan Belanja (4)

Kompas.com - 27/02/2018, 16:30 WIB
Hendra Cipto,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Andika Arisman (27) memiliki semangat tinggi meski memiliki kekurangan dalam fisik. Penyandang disabilitas di Kota Makassar ini menafkahi diri menjadi pengendara ojek online.

Dia kerap mendapat perlakuan tak mengenakkan, misalnya banyak calon penumpang membatalkan pesanan ketika melihatnya datang. Kendati demikian, Andika tidak patah arang.

(Baca juga: Kisah Difabel Pengemudi Ojek Online, Penumpang Kerap Batalkan Pesanan Setelah Bertemu (1))

Sepanjang perjalanan hidupnya, Andika hidup sebatang kara sejak berusia 5 tahun. Setelah kedua orangtuanya telah tiada, Andika dibawa oleh kakaknya dari Jawa ke Makassar dan ditinggalkan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Andika ditinggalkan sendirian di bandara dalam kondisi cacat fisik. Dia ditemukan petugas kebersihan bandara dan dirawat dengan penuh kasih sayang.

(Baca juga : Kisah Difabel Pengemudi Ojek Online, Dibuang Kakak di Bandara Saat Berusia 5 Tahun (2))

Pada usianya yang ke-25, Andika Arisman menikahi gadis pujaan hatinya, Mifta. Hingga kini, mereka hidup bersama.

Mifta melayani Andika dengan setia. Dia juga yang setia memakaikan jaket seragam perusahaan ojek online, celana panjang, dan sepatunya.

(Baca juga : Kisah Difabel Pengemudi Ojek Online, Bersyukur Dapat Istri yang Sangat Baik (3))

***

Andika Arisman (27), penyandang disabilitas atau difabel yang menjadi pengemudi ojek online mengaku sering mendapat penolakan saat menerima orderan aplikasi Go-ride atau ojek penumpang.

Penolakan sering terjadi ketika telah melihat kondisi Andika yang cacat dengan mengendarai motor yang telah dimodifikasi dari roda dua menjadi roda tiga.

Oleh karena itu, dia berharap mendapat perlakuan khusus dari manajemen Go-jek untuk menjalankan tugasnya.

"Biasa penumpang menolak setelah melihat kondisiku yang cacat. Saya berharap, manajemen Go-jek memberikan saya perlakuan khusus seperti teman-teman difabel jadi pengemudi ojek online di Jakarta. Teman-teman difabel di Jakarta tidak diberikan order Go-ride," katanya.

Andika mengungkapkan, berdasarkan keterangan yang diperolehnya, difabel yang menjadi ojek online di Jakarta hanya menerima orderan Go-food, Go-send, Go-mart, dan Go-shop sehingga teman-teman difabel tidak mendapat penolakan dari konsumen Go-jek dengan kondisi tubuh cacat berkendara motor beroda tiga.

"Kalau di Makassar saya tidak tahu ada berapa orang difabel jadi pengemudi Go-jek. Tapi kalau di Jakarta banyak dan sudah tidak menerima orderan mengantar penumpang. Pernah diajukan itu seperti teman-teman difabel di Jakarta, tapi hingga kini belum ada respons dari manajemen Go-jek. Jadi mereka menerima orderan pesanan makanan, pengantaran paket kiriman, pembelanjaan kebutuhan masyarakat, dan pengantaran berkas seperti surat," ungkapnya.

Andika pun belakangan ini kebanyakan menerima orderan Go-food. Namun dia membatasi belanjaan maksimal Rp 50.000 lantaran keterbatasan modal. Bahkan, Andika biasa beroperasi hingga pukul 02.00 Wita untuk menerima orderan Go-food. Dia pun tak pernah takut dengan kondisi sepi akan tindakan kriminal yang bisa terjadi.

"Ya, sehari paling maksimalnya 5 orderan. Itu pun dari siang sampai tengah malam jam 2. Saya biasa antarkan makanan ke hotel-hotel. Kalau masalah takut dibegal, saya tidak takut. Ada Allah yang menentukan nasib semua orang," tandasnya.

Andika mengungkapkan, dirinya pernah di-suspend selama 1x24 jam lantaran komentar pelanggan. Dia menceritakan bahwa pernah mendapat orderan Go-mart atau pesanan belanja konsumen.

"Ada dulu orang pesan dibelikan minuman, harganya Rp 29.000. Saya antar ke konsumen, dan saya dibayar oleh bapak-bapak Rp 30.000. Saya sudah serahkan kembalian Rp 1.000, tapi itu bapak mengatakan tidak usah dan ambil saja kembaliannya. Eh, belakangan dia berkomentar di aplikasi bahwa saya minta uang sehingga saya di-suspend 1x24 jam. Tapi ya sudahlah, Allah Maha Tahu," ungkapnya.

BERSAMBUNG: Kisah Difabel Pengemudi Ojek "Online", Berharap Temukan Kakak dan 2 Adiknya (5)

 

Kompas TV Pengemudi ojek dianiaya hingga mengalami lebam dan luka akibat tusukan senjata tajam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com