Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oded-Yana Janji Bereskan Masalah PKL Cicadas dan Cikutra Bandung

Kompas.com - 27/02/2018, 13:07 WIB
Dendi Ramdhani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pasangan calon Wali Kota Bandung dan Wakil Wali Kota Bandung, Oded M Danial-Yana Mulyana blusukan ke kawasan Cikutra dan Cicadas dalam kegiatan kampanye Pilkada Kota Bandung 2018, Selasa (27/2/2018).

Oded mengawali kegiatan blusukannya dengan menyisir kondisi pasar tumpah di Jalan Cikutra. Sementara Yana bersosialisasi di pemukiman padat penduduk di kawasan Cicadas.

Persoalan penataan PKL di dua kawasan itu memang tak kunjung selesai. Sejumlah pimpinan Kota Bandung pun tak mampu menuntaskan kesemrawutan di dua pasar tersebut yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.

Usai menyapa warga, Oded mengaku mendapat dua aspirasi dari masyarakat soal kondisi pasar tumpah Cikutra. Pertama, warga sekitar berharap pimpiman baru di Kota Bandung bisa menertibkan para PKL. Sementara pedagang ingin keberadaan mereka dipertahankan.

(Baca juga : Panggung Roboh, Paslon Pilkada Kota Bandung Hujan-hujanan )

"Setelah saya menelusuri jalan-jalan, jadi ada dua keluhan dari masyarakat. Pertama dari pihak PKL, para pedagang meminta mereka agar tetap dipertahankan. Tapi ada juga beberapa warga sekitar yang menyampaikan mereka merasa terganggu dengan PKL di sini," tutur Oded.

Melihat kondisi itu, Oded menyiapkan program relokasi bagi para PKL. Menurut dia, langkah itu cukup adil bagi warga dan pedagang.

"Ke depan kita harus menata PKL ini agar mereka bisa berjualan karena mereka butuh hidup. Tapi bagaimana caranya masyarakat tidak terganggu. Artinya harus ada penataan kita lihat bagaimana ke depan, tapi yang ideal harus relokasi," ungkapnya.

Sejumlah warga saat berbelanja di pasar tumpah Jalan Cikutra, Bandung, Selasa (27/2/2018).KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Sejumlah warga saat berbelanja di pasar tumpah Jalan Cikutra, Bandung, Selasa (27/2/2018).
Sementara untuk PKL Cicadas, Oded mengaku telah merancang program penataan dengan konsep menyediakan lahan baru untuk pedagang. Namun, selama hampir lima tahun menjabat sebagai wakil wali Kota Bandung, upaya itu tak kunjung terealisasi.

"Konsep besar kita penataan, konsep saya dari awal harus ditata dan direlokasi kita cari tempat kalau kita butuh anggaran gak masalah demi menata PKL yang sudah sekian lama," tuturnya.

"Ketika saya rapat Satgasus saya rekomendasikan kepada wali kota. Untuk jangka pendek ditata supaya rapi, jangka panjangnya kita persiapkan APBD untuk menyediakan lahan baru. Kalau konsep skywalk itu kan versi wali kota, saya menyampaikan kepada beliau menyediakan lahan bisa kerja sama dan lain-lain," jelasnya.

(Baca juga : Calon Independen Tak Lolos, Pilkada Kota Bandung Hadirkan Tiga Pasangan )

Sementara itu, Ida Rahma (32) warga sekitar meminta pimpinan baru Kota Bandung agar segera menata para pedagang di kawasan Cicadas dan Cikutra.

"Jujur gak nyaman saja setiap hari lewat sini selalu macet. Jadi kumuh kelihatannya," ucap Ida.

Sadi (65), tukang becak di kawasan Cikutra menuturkan, penambahan pedagang dari Cicadas hingga Jalan Cikutra sudah berlangsung bertahun-tahun.

"Saya jadi tukang becak di sini dari tahun 1994. Dulu mah pedagang sedikit hanya sampai setengah Jalan Cikutra. Sekarang mah penuh sampai stopan," papar Sadi.

Dia berharap, wali kota baru dapat memberi solusi nyata bagi warga Cikutra dan Cicadas. Ia meminta pemerintah melakukan penataan tanpa harus menghilangkan mata pencaharian para pedagang.

"Sudah puluhan tahun, dari dulu memang pasar tumpah, gak ada bangunannya. Ya bagusnya sih ada bangunan pasarnya biar pedagang nyaman, warga juga nyaman," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com