Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legendaris, Warung Lontong Cap Go Meh di Solo Hanya Buka Saat Imlek

Kompas.com - 27/02/2018, 07:00 WIB
Labib Zamani,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Lontong Cap Go Meh tak boleh Anda lewatkan saat Imlek tiba. Sesuai namanya, kuliner perpaduan antara Jawa-Tionghoa ini biasanya marak pada pertengahan Imlek hingga perayaan Cap Go Meh, hari kelima belas dari bulan pertama di penanggalan Tionghoa.

Di Solo, Jawa Tengah, salah satu warung lontong Cap Go Meh yang legendaris adalah milik Nyonyah Liem (64). Warung ini berada di Jalan Sutan Syahrir Nomor 57/59 Solo.

Di depan warung lontong itu terpasang spanduk berwarna hijau muda. Spanduk tersebut tertulis "Lontong Cap Go Meh Nyonyah Liem" lengkap dengan nomor ponsel.

Warung lontong Cap Go Meh milik Ny Liem hanya buka selama sembilan hari dalam setahun. Dalam rangkaian perayaan tahun baru Imlek 2569/2018, warungnya buka mulai Senin (26/2/2018) hingga Selasa (6/3/2018).

"Kami jualan lontong Cap Go Meh hanya sembilan hari saja. Buka mulai pukul 07.00 WIB," kata Ny Liem di Solo, Jawa Tengah, Senin (26/2/2018).

(Baca juga: Liong Bulan, Kopi Lokal Bogor yang Legendaris)

Warung miliknya tersebut adalah warisan turun temurun empat generasi. Warung kuliner itu pertama kali didirikan oleh neneknya sekitar 200 tahun silam. Resep kuliner yang digunakannya tetap mempertahankan peninggalan nenek moyangnya.

Lontong Cap Go Meh tidak jauh berbeda dengan lontong opor. Yang membedakan bahwa kuah lontong Cap Go Meh menggunakan minyak kelapa yang telah disangrai selama enam jam.

Setelah disangrai kelapa kemudian dihaluskan untuk diambil minyaknya untuk membuat kuah lontong Cap Go Meh. Sementara untuk membuat kuah lontong Cap Go Meh ini, dia membutuhkan sebanyak 210 kelapa.

"Kuahnya ini sudah saya buat dua bulan sebelum lontong Cap Go Meh saya jual. Supaya rasanya gurih dan lezat. Dan kuah ini bisa tahan lama asal jangan terkena air," ungkap dia.

(Baca juga: Pemilik Gudeg Legendaris di Yogyakarta "Yu Djum" Tutup Usia)

Lontong Cap Go Meh berisi lontong, suwiran ayam kampung, telur, bubuk kedelai, kuah terbuat dari minyak kelapa, sambal goreng dan kerupuk. Satu porsi lontong Cap Go Meh Ny Liem dijual dengan harga Rp 30.000.

"Sehari bisa 100 lebih pelanggan yang datang ke sini untuk membeli lontong Cap Go Meh. Tetapi kalau sudah mendekati Cap Go Meh bisa sampai 800 orang per hari. Karena hanya setahun sekali saya menjual lontong ini," kata Ny Liem.

Didik Hariyanto, seorang penikmat kuliner lontong Cap Go Meh, mengatakan, lontong Cap Go Meh sudah menjadi kuliner tradisi warga keturunan Tionghoa yang tidak pernah ditinggalkan setiap perayaan tahun baru Imlek.

Selain disajikan setahun sekali, konon bagi warga yang menyantap kuliner ini akan dimudahkan rejekinya.

"Kuliner ini setahun sekali iya disajikan. Jadi, setiap perayaan Imlek pasti ke sini (Lontong Cap Go Meh Ny Liem) untuk makan lontong. Rasanya enak, beda sama lontong pada umumnya. Kuahnya itu gurih," ungkap Didik.

 

Kompas TV Terdapat tujuh orang peserta tarian barongsai yang merupakan siswa muslim di Banda Aceh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com