Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Dedi Mulyadi Sembuhkan Seorang Nenek yang Depresi

Kompas.com - 26/02/2018, 22:33 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melanjutkan agenda blusukannya ke sebuah gang pemukiman padat penduduk di Desa Serang, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Senin (26/2/2018) sore.

Secara tak sengaja, Dedi dipertemukan dengan Mak Manah (70), warga setempat yang selama ini mengalami depresi akibat anaknya meninggal karena sakit keras.

Nenek tersebut diketahui sudah empat tahun mengalami stres dan selalu berbicara sendirian. Mulanya, nenek itu mengira bahwa kerumunan orang dan kedatangan mantan Bupati Purwakarta itu untuk menangkap dirinya.

"Ampun, ampun, jangan bawa saya, Pak. Bapak polisi kan? Jangan tangkap saya, Pak, saya takut," teriak Mak Manah, di hadapan Dedi Mulyadi dan kerumunan warga sekitar.

Mak Manah pun langsung dirangkul Dedi dan dibawa untuk menunjukkan rumahnya. Namun, rumahnya ternyata sudah tak berpenghuni dan rusak. Selama ini, diketahui bahwa Mak Manah tinggal bersama anak dan cucunya tak jauh dari rumahnya yang sudah rusak.

Baca juga : Penyakit Katarak Tak Kunjung Sembuh, Nenek Oyah Minta Disuntik Mati

Timi (49), anak kandung Mak Manah mengaku bahwa penyakit ibunya sampai sekarang tak kunjung sembuh, meskipun ia dan keluarga sudah beberapa kali membawanya ke rumah sakit untuk berobat.

"Semenjak almarhum kakak saya Mahfudz meninggal karena sakit, itu Emak mulai melamun, dibawa ke dokter malah teriak-teriak. Ini sudah empat tahun seperti ini," jelas dia di hadapan Dedi.

Tiba-tiba Dedi langsung menepuk kedua tangan nenek tua tersebut yang terlihat sedang melamun. Dedi pun menuntunnya untuk mengucapkan kalimat syahadat dan zikir beberapa kali. Mak Manah pun mengikutinya dengan nada terbata-bata dan menuruti permintaan salah satu kandidat Pilkada Jabar tersebut.

"Terus Mak, zikir dan ingat sama Allah SWT, laa Illaha Illallah. Ayo Mak terus," ucap Dedi.

Dedi pun meminta kepada salah seorang anaknya untuk membawa sebotol air mineral putih ke dekat Mak Anah. Nenek itu pun kembali dituntun untuk mengucapkan kalimat syahadat secara terus menerus.

Setelah itu, Mak Anah pun diminta untuk meminum air tersebut dan terlihat mulai tenang dan tak berteriak-teriak lagi. Nenek itu pun terlihat kaget karena banyak warga berkumpul memerhatikan dirinya.

"Ayo Mak, diminum, sambil terus ucapkan laa Ilaaha Illallah. Emak harus sembuh, saya janji antar Emak temui cucu, saya antar nanti," ujar Dedi.

Bukan mistis

Tersadarnya nenek tersebut membuat warga yang berkerumun terlihat bergembira dan mengucapkan alhamdulillah.

Baca juga : Cerita Bocah 5 Tahun yang Sampai Sakit karena Ingin Bertemu Dedi Mulyadi

Dedi pun langsung mengajak seluruhnya untuk berucap syukur kepada Allah SWT. Menurutnya, Mak Anah selama ini bukan dipengaruhi hal mistis atau sejenisnya, tapi karena selama ini kondisi psikologisnya tertekan oleh rumahnya yang kotor penuh debu.

"Ini bukan mistis, ini ilmiah. Mak Manah kondisinya tertekan secara psikologis, beban hidupnya berat dan dia sendirian di sini, serta rumahnya kotor dan penuh debu," kata Dedi.

Kompas TV Dedi menilai hal itu merupakan dukungan karena adanya hubungan kedekatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com