Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Anak Presiden, Kaesang Berbisnis Tanpa Minta Modal ke Sang Ayah

Kompas.com - 26/02/2018, 17:33 WIB
Muhlis Al Alawi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Meski sebagai anak Presiden Joko Widodo, namun Kaesang Pangerap tidak memanfaatkan fasilitas ayahnya untuk berbisnis. Alih-alih meminta modal usaha ke ayahnya, Kaesang malah mencari modal sendiri dari kreativitasnya di YouTube.

Putra ketiga dari pasangan Joko Widodo dan Iriana Widodo ini memiliki trik sendiri agar bisa mempertahankan bisnisnya tanpa harus mendapatkan bantuan modal dari orangtuanya. Sejak duduk di bangku SMA, pria kelahiran Solo, 25 Desember 1994, sudah berani belajar bisnis.

"Bisnis waktu itu masih SMA. Tetapi saya pernah bangkrut dua kali. Saat itu saya tidak tahu bisnis clothing itu seperti apa. Lalu asal buat habis banyak. Ternyata tidak ada yang beli," kata Kaesang sambil tersenyum kepada wartawan di sela-sela peresmian outlet Sang Javas X Truz di Jalan MH Thamrin, Manahan, Kota Solo, Minggu ( 25/2/2018) malam.

Menurut Kaesang, kerugian yang diderita saat itu tidak sampai ratusan juta rupiah. Hanya saja, untuk ukuran anak SMA, nilai itu sudah besar.

Untuk berbisnis, saat itu ia tidak pernah mengonsultasikan pembukaan usaha kepada orangtuanya. Baru setelah mengalami masalah, ia menanyakan solusinya kepada orangtua dan kakak kandungnya, Gibran.

"Kalau saya bisnis maju dahulu baru ta' konsultasikan. Kalau ada masalah, baru saya konsultasikan," kata Kaesang.

Baca juga : Sibuk Skripsi dan Bisnis, Kaesang Belum Tertarik Dunia Politik

Tak hanya itu, Kaesang juga tidak memberitahukan rencana usaha kepada orangtuanya. Aktivitas bisnisnya baru disampaikan kepada orangtua satu hari sebelum pembukaan.

"Kalau saya mau buka itu tidak ada yang tahu. Saya kasih tahu satu hari sebelum buka usaha. Termasuk buka outlet ini (Sang Javas X Truz) tadi baru saya kasih tahu ibu. Kalau bapak belum," papar Kaesang.

Kaesang pun memilih buka usaha di Solo karena merupakan tempat kelahirannya. Ia pun membuka tempat usaha bersama teman-teman nongkrongnya.

Untuk modal usaha, Kaesang memanfaatkan YouTube. "Saya modal seratus persen dari YouTube," jelas Kaesang.

Ditanya penghasilan yang didapatkan dari Youtube, Kaesang mengaku lupa karena sudah lama tidak lagi bermain situs web berbagi video besutan perusahaan raksasa Google itu.

Dari uang penghasilan di YouTube, kini Kaesang memiliki lima usaha bisnis. Bisnis itu berupa kuliner, kaos dan aplikasi.

Terakhir, Kaesang membuka outlet kaos kaki Sang Javas X Truz dengan menggandeng anak-anak muda Solo di Jalan MH Thamrin, Manahan, Kota Solo. Toko miliknya pun sederhana karena tidak berada di ruko pinggir jalan protokol ataupun mal.

Menurut Kaesang, ia menyewa salah satu ruangan dari dokter langgannya waktu ia masih kecil. Ukurannya sekitar 9 x 5 meter. Tepat di samping depan outlet terdapat kafe yang menyediakan minuman, makanan ringan hingga mi rebus milik sang dokter.

Belajar dari dua kali bisnis yang bangkrut, Kaesang mengaku banyak berkonsultasi dengan Gibran, kakak kandungnya sebelum membuka lima usahanya. Namun sesekali ia pun berkonsultasi kepada Presiden Jokowi.

"Mas Gibran kan bisnisnya lebih kekinian daripada bapak. Gayanya lebih mileneal. Sekarang berbisnis kita nggak bisa pakai gaya lama," jelas Kaesang.

Belajar dari Gibran, Kaesang banyak memanfaatkan media sosial untuk pemasaran. Hasilnya, sudah lima usaha dia lakoni di usianya yang masih muda.

"Kami memanfaatkan social media. Di sini saya lebih banyak belajar dengan Mas Gibran. Kalau saya belajar dari Bapak nanti saya ketinggalan zaman. Tetapi sama Bapak konsultasi juga," ujar Kaesang.

Kaesang mengaku berbisnis untuk membuka lapangan kerja. Lima tempat usahanya kini sudah mampu menyerap tenaga kerja sekitar 200-an orang. "Kedua agar bisa bayar sekolah. Kalau tidak, nanti saya tidak bisa skripsi," katanya.

Kecebong tabrak tiang listrik

Dari pembukaan outlet barunya Sang Javas X Truz, Kaesang menunjukkan salah produk kaos kecebongnya yang unik. Kaos itu bergambar cerita komik mobil sang kecebong menabrak tiang listrik karena bermain telepon seluler saat mengemudi.

"Kaos kecebong ini memilik cerita. Ceritanya kecebong ini lagi nyetir suka selfie. Padahal polisi sudah bilangin kalau di jalan jangan suka main handphone. Terus kecebongnya akhirnya nabrak tiang," cerita Kaesang.

Baca juga : Jokowi Direkomendasikan Kembali Nyapres, Begini Komentar Kaesang

Cerita kecebong itu, kata Kaesang, mengandung pesan bahwa jangan bermain ponsel saat menyetir mobil. "Semisal kalau kita nyetir mobil, lalu sukanya main hp, balesin WA (WhatsApp)-nya ceweknya. Itu kan bahaya," ungkap Kaesang.

Apakah cerita kecebong menabrak tiang listrik itu diilhami peristiwa kecelakaan mantan Ketua DPR RI Setya Novanto? Kaesang menjawab tidak. "Tidak. Kebetulan ada saja di sini. Dan, tiba-tiba di sini," kata Kaesang.

Kaesang menambahkan, penjualan kaos Sang Javas sudah menyebar ke luar negeri. Pembeli kaosnya saat ini sudah sampai Taiwan, Hongkong, Singapura, Malaysia dan Arab.

"Mereka beli via online," kata Kaesang.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menyempatkan untuk meluangkan waktu untuk sang cucu Jan Ethes Sri Narendra bermain di sebuah area permainan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com