Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Briptu Erlangga, Polisi yang Digigit Emak-emak di Kudus

Kompas.com - 24/02/2018, 07:30 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com - Briptu Erlangga Hananda Seto tak menyangka bakalan mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari seorang pengendara yang hendak ditilangnya, Kamis (22/2/2018).

Pagi itu, anggota Satuan Lantas Polres Kudus, Jawa Tengah, itu menjalankan tugasnya seperti biasa mengatur arus lalu lintas saat pagi hari di jam sibuk kerja di jalan A Yani, Kudus.

Kondisi arus lalu lintas saat itu padat karena bertepatan dengan hiruk pikuk akibat kebakaran hebat pusat perbelanjaan Matahari Kudus. Setidaknya, lokasi kebakaran tak jauh dari jalur di mana dia dan beberapa rekannya sibuk mengurai arus lalu lintas.

Meski fokus mengatur arus lalu lintas, pandangan mata Erlangga ketika itu terganggu dengan kedatangan seorang pengendara motor matik, seorang ibu berkerudung biru tua. Dia melaju dari arah utara itu tanpa mengenakan helm.

(Baca juga: Berkat Video Dokumenter Bule Ini, Pemerintah Tergerak Bersihkan Sungai Citarum )

Pelanggar lalu Lintas yang menggigit tangan Polantas di Kudus.dok. YouTube Pelanggar lalu Lintas yang menggigit tangan Polantas di Kudus.
Melihat pelanggaran itu, sebagai seorang penegak hukum, dia langsung berupaya menghentikan laju kendaraan yang dikemudikan Anik Tri Kurniawati itu. Warga Kota Kudus itu pun kemudian dengan sigap berupaya mengadang Anik yang melintas dengan kecepatan sedang.

"Saat itu saya minta STNK dan SIM, tapi si Ibu itu tak bisa menunjukkan. Ibu itu malah marah-marah terus dan tak jelas ngomong apa," kata bapak satu anak ini, Jumat (23/2/2018).

Kemarahan Anik semakin menjadi-jadi ketika kunci motornya diambil oleh Erlangga. Anik kemudian sengaja menubrukkan bodi depan motornya ke tubuh Erlangga. Tak berhenti di situ, Anik yang menghampiri Erlangga selanjutnya menggigit tangan kanan Erlangga.

"Jujur hati saya terketuk untuk mengalah karena melihat dia sebagai seorang ibu. Makanya itu saya diam saja mengikuti apa maunya ibu itu. Saya ikhlas meski dia yang salah terus bersikap kasar," tutur Erlangga yang berusia 25 tahun itu.

"Saat itu ibunya terus mencak-mencak dan minta kuncinya dikembalikan. Karena saya digigit dan dibentak-bentak terus, tanpa pikir panjang saya kembalikan kuncinya. Sakit juga sih tapi saya tahan. Sebenarnya mudah bagi saya melawan, tapi kembali lagi dia wanita tua," ungkap Erlangga.

(Baca juga: Perjalanan Daging Anjing di Medan, dari Pasar hingga Piring Makan (1))

Erlangga sendiri mengaku baru kali pertama memperoleh tindakan kekerasan saat sedang bertugas. Imbas dari gigitan Anik, Erlangga mengalami luka-luka di tangan kanannya. Dahulu Erlangga bertugas di Satuan Sabhara Polda Jateng dan di 2016 ia bertugas di Sat Lantas Polres Kudus.

"Hasil visum di rumah sakit, lecet dan memar pada punggung jempol kanan saya," katanya.

Setelah kunci dikembalikan, Anik yang terus menolak hendak dibawa rekan-rekannya polisi ke Mapolres Kudus justru nyelonong kabur mengendarai motor.

"Saat itu kami kaget karena dia malah kabur. Tapi kami diamkan karena KTP sudah kami bawa," katanya.

Idap gangguan jiwa

Erlangga mengatakan, Anik (45), ibu asal Kecamatan Jati, Kudus, itu dijemput oleh rekan-rekannya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com