Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Dilempari Kotoran Manusia, SD Ini Pajang Spanduk dengan Pesan Unik

Kompas.com - 23/02/2018, 18:05 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Nugroho Budi Baskoro,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com — Sebuah spanduk dengan tulisan pesan unik tertampang di SDN 2 Kubu, sebuah sekolah di pesisir Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Bunyi spanduk itu adalah "Info untuk siswa dan wali murid, orang yang anaknya tidak mau ditegur/dididik oleh guru SDN 2 Kubu, 1. Silakan didik sendiri, 2 Buat kelas sendiri, 3. Buat aturan sendiri, 4. Buat sekolah sendiri, 5. Buat raport dan ijazah sendiri".

Foto spanduk itu segera menjadi percakapan hangat di grup WhatsApp. Kepala SDN 2 Kubu, Ahmad Isnaini, mengatakan, pemasangan itu sudah berlangsung sekitar satu bulan.

"Sudah sebulan yang lalu. Saya heran juga kenapa akhir-akhir ini diributkan," kata Isnaini melalui sambungan telepon, Kamis (22/2/2018) malam.

Isnaini mengatakan, latar belakang munculnya spanduk itu karena para guru kesal sekolah mereka dilempari kotoran manusia. Namun, pemasangan spanduk itu katanya hanya sebentar.

"Waktu itu di sekolah kami ada masalah, dilempari orang sama kotoran manusia. Jadi guru-guru itu permintaannya minta bikinkan spanduk itu. Ya, saya bikinkan. Dipasang, tapi enggak lama. Paling sepuluh menit, enggak sampai sejamlah," ujar Isnaini.

Baca juga: Ini Komentar UPN soal Spanduk Celup yang Hebohkan Dunia Maya

Ia menambahkan, kotoran itu terdapat di dua ruang kelas. Diduga, kotoran itu dilempar melalui lubang ventilasi di atas jendela.

Isnaini pun mengaku hingga hari ini tak mengetahui motif pelemparan kotoran manusia itu.

"Enggak ada masalah atau bagaimana. Apakah orang mabuk. Sampai sekarang saya enggak tahu," ucapnya.

Kasumayadi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Kecamatan Kumai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kotawaringin Barat, menjelaskan, spanduk itu dipasang pada 8 Februari 2018 lalu.

"Dipasang sekitar 10 menitan. Pas aku buka di Facebook, aku suruh lepas, dan hapus di akun Facebook-nya," kata Kasumayadi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (23/2/2018).

Ia mengatakan, pihaknya juga sudah memanggil kepala SDN 2 Kubu untuk menjelaskan soal spanduk itu.

"Sudah kupanggil, BAP-nya sudah kukasihkan kepala dinas. Kami peringatkan saja supaya jangan lagi seperti itu," ujarnya.

Ia juga mengaku tidak tahu motif pelemparan kotoran manusia hingga menyebabkan pihak sekolah memasang spanduk itu.

"Mungkin ada yang sakit hati dimarahi guru. Tapi yang mencuat, sampai ada pemukulan segala, itu tidak ada," kata dia.

Baca juga: Cerita di Balik Aksi Unik Bupati Lebak Memanjat Pohon Durian

Sementara Kepala Desa Kubu Jarmani pun mengaku langsung mendatangi SDN 2 Kubu setelah ramai masalah foto spanduk itu di media sosial. Tapi, ia memperoleh keterangan dari pihak sekolah bahwa foto itu hoaks saja.

Terkait kotoran manusia itu, menurutnya, ia dan warga sudah membersihkannya.

"Sudah sama-sama dengan warga kita bersihkan. Bukan guru-guru yang membersihkan. Kami dan wali murid. Memang mereka sempat mogok mengajar, satu hari. Kenapa bikin spanduk lagi?" tanyanya.

Kompas TV Misi mulia yang diusung Ridwan Sururi bersama Luna adalah perpustakaan keliling.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com