Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Terminal Barang Internasional di Entikong Beroperasi Akhir 2018

Kompas.com - 23/02/2018, 17:10 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

ENTIKONG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, terminal barang (dry port) internasional di perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, akan mulai beroperasi akhir tahun 2018. Hal tersebut ia sampaikan dalam kunjungan kerja ke Entikong, Jumat (23/2/2018) siang.

"Dry port ini nantinya untuk mengatur arus ekspor dan impor antara Indonesia dan Malaysia dan akan digunakan sebagai tempat lintas batas logistik antar-negara," ujar Budi, Jumat (23/2/2018)

Progres pembangunan saat ini, sambung Budi, sudah mencapai 40 persen dan diharapkan akhir tahun 2018 terminal ini siap dioperasikan.

"Dengan adanya dry port kita akan menginventaris ekspor impor antara Indonesia dan Malaysia. Kemudian akan ada jalur khusus lalu lintas yang mengatur kegiatan ekspor impor tersebut," ungkapnya.

Baca juga : Polisi Entikong Gagalkan Penyelundupan 17 Calon TKI Ilegal ke Malaysia

Budi menambahkan, dry port ini diharapkan akan menumbuhkan semangat usaha masyarakat sekitar, seperti membuka restoran, minimarket dan kafe.

"Di sini ada kegiatan yg memenuhi kebutuhan masyarakat seperti ada restoran dan kafe tapi mengutamakan kearifan lokal," katanya.

"Kita bisa membangun food court dengan makanan yang enak sehingga kalau turis datang itu menjadi daya tarik," sambung Budi.

Selain itu, Kementerian Perhubungan juga akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan Kementerian Perdagangan terkait pengoperasian Dry Port Entikong.

"Kita akan koordinasikan dengan Kementerian PUPR terkait jalur khusus untuk dry port. Saya juga sudah minta ke Dirjen Perhubungan Darat untuk menyiapkan tempat yang menampilkan produk yang bisa diekspor. Untuk itu, saya akan koordinasi juga ke Kementerian Perdagangan agar ada produk Indonesia seperti merica, jeruk atau lainnya bisa dijual di sini sehingga perekonomiannya berjalan dengan baik," papar Budi.

Terminal Barang Internasional Entikong memiliki luas lahan sebesar 3,7 hektar dan luas bangunan pengelola terminal sebesar 1.824 meter persegi, luas gudang penimbunan sebesar 2.984 meter persegi dan luas lapangan penimbunan sebesar 4.125 meter persegi.

Sedangkan biaya total pembangunan terminal tersebut sebesar Rp 143,9 miliar dengan rincian pengadaan lahan Rp 9,2 miliar, pembangunan tahap I Rp 48,7 miliar, pembangunan tahap II Rp 9,4 miliar dan pembangunan tahap III Rp 76,4 miliar.

Baca juga : Presiden Jokowi Resmikan Pos Lintas Batas Negara di Entikong

Budi berharap, pembangunan terminal barang ini dapat menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat.

"Kita memang harus membangun Entikong sebagai titik perlintasan yang tidak hanya membanggakan masyarakat Kalimantan Barat, tapi juga meningkatkan martabat bangsa Indonesia," ucapnya.

Kompas TV Badan Narkotika Nasional bersama Bea Cukai dan TNI mengungkap jaringan narkotika internasional Malaysia-Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com