BANDUNG, KOMPAS.com - Hujan yang mengguyur Bandung Raya beberapa hari ini mengakibatkan tujuh kecamatan di Kabupaten Bandung diterjang banjir dan satu kecamatan dilanda longsor.
Tujuh kecamatan yang diterjang banjir terdiri dari Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Majalaya, Paseh, Ibun dan Solokan Jeruk. Sedang yang terdampak longsor adalah Kecamatan Kutawaringin.
Akibat genangan air di beberapa titik yang menutupi jalan, penumpukan kendaraan hingga kemacetan pun terjadi di beberapa lokasi di Kabupaten Bandung.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Akhmad Djohara menjelaskan, intensitas hujan yang tinggi selama tiga hari ini telah mengakibatkan terjadinya banjir longsor di Kabupaten Bandung.
"Ada tujuh kecamatan yang terdampak banjir dan satu kecamatan terdampak longsor, tepatnya di Kampung Sawah Bera Rt 1 Rw 06, Desa Cilame, Kutawaringin," jelas Akhmad dalam pesan singkatnya, Jumat (23/2/2018).
Baca juga : Banjir Landa Satu Desa di Bima, Satu Rumah Panggung Hanyut
Berdasarkan data sementara yang diterimanya, ada ribuan rumah, puluhan sekolah dan tempat ibadah terendam banjir.
"Dari data awal yang masuk saat ini ada 9.938 rumah tergenang, sebanyak 29.814 jiwa terdampak banjir, dan 10 gedung sekolah tergenang, dan 27 tempat ibadah," tuturnya.
Banjir juga menyebabkan arus lalu lintas penghubung jalan saat ini lumpuh total.
"Arus lalin penghubung dari Andir ke Katapang, Dayeuh Kolot ke Banjaran, Dayeuhkolot ke Ciparay dan dari Majalaya ke Rancaekek saat ini lumpuh total tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun empat, satu akses jalan yang bisa dilalui saat ini yaitu Jalan Cikarees- Bojongsoang, namun kondisinya macet total," jelasnya.
Ia mengatakan, ketinggian banjir bervariasi mulai dari 30 hingga 200 centimeter. Saat ini, kondisi langit kembali mendung. Untuk itu, pihaknya mengimbau masyrakat Kabupaten Bandung agar tetap waspada terhadap kemungkinan bahaya banjir, longsor dan angin puting beliung.
Pemerintah melalui BPBD Kabupaten Bandung sendiri saat ini telah mengerahkan semua potensi yang ada, baik sumber daya manusia maupun peralatan. Sebanyak 32 petugas pun telah diterjunkan ke titik lokasi vital wilayah banjir dan longsor untuk bergabung dengan petugas TNI dan Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Basarnas serta relawan.
"Alat-alat berat (bechoe, loader), perahu karet, tenda, toilet mobile. Sedangkan untuk sembako, dapur umum maupun tenaga medis sedang kami koordinasikan dengan satuan kerja terkait," jelasnya.
Dihubungi terpisah, Kasatlantas Polres Bandung AKP Doni E Wicaksono menjelaskan, pihaknya telah menerjunkan anggotanya untuk mengantisipasi adanya penumpukan kendaraan di beberapa titik terdampak banjir.
Baca juga : Banjir hingga Satu Meter, Jalur Pantura Pasuruan Lumpuh Total
Personel pun langsung diterjunkan ke lokasi genangan air di Simpang Andir, dan Cijagra, Bojongsoang untuk melakukan pengalihan arus lalu lintas. Adapun beberapa pengalihan arus yang dilakukan Satlantas Polres Bandung di antaranya:
1. Kendaraan dari Baleendah menuju Kota Bandung dialihkan melalui Simpang Kulalet-Pertigaan Rencong Baleendah-Rancanyar-Cibaduyut.