Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keracunan Makanan Hajatan, 10 Orang Masuk Puskesmas

Kompas.com - 22/02/2018, 21:34 WIB
Markus Yuwono,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 10 orang dari dua desa di Kecamatan Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta, mengalami keracunan makanan.

Sebagian besar korban merupakan kerabat yang mendapatkan makanan dari salah satu keluarga yang akan menggelar hajatan di Imogiri, Bantul.

Adapun para korban masing-masing bernama Siti Wahidatun (37), Khamdani (37), Setyo Budi Wibowo (27), Subhan Khoirul Anwar (14), dan Maratu Sholekah (29), mereka warga Dusun Tumpak RT 21/03 Desa Ngawu, Kecamatan Playen, Gunung Kidul.

Lalu Tuji (56), Nurhasanah (35), Nurafandi (12), Marjinem (76), dan Jumarti (50), mereka asal Dusun Getas RT16/03 Desa Getas, Kecamatan Playen, Gunung Kidul. Mereka masih satu hubungan kerabat.

"Yang harus dirawat enam orang," kata Kepala Puskesmas Playen I, Jolanda Barahama, di Puskesmas, Kamis (22/2/2018).

Dia mengatakan, yang dikeluhkan para korban menyerupai gejala keracunan makanan, antara lain mual, muntah, demam, tubuh panas dingin. Pihaknya pun menduga adanya bakteri atau mikroorganisme yang terkandung di dalam makanan dari hajatan tersebut, sehingga korban mengalami infeksi.

Meski beberapa orang diperbolehkan pulang, namun mereka tetap dipantau selama 24 jam.

"Kemungkinan ada infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang terkandung di dalam makanan itu," ulasnya.

Baca juga : 8 Warga Ciampel di Karawang Keracunan Limbah Batubara

Jolanda menambahkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul sudah mengambil sampel makanan untuk diteliti di Laboratorium di Yogyakarta.

"Jika memang infeksi bakteri, maka masa inkubasi selama 24 jam," jelasnya.

Salah satu korban, Jumarti mengatakan, awalnya ia dari keluarganya mendapat makanan dari salah seorang kerabatnya dari Imogiri, Bantul, yang sedang menggelar hajatan pernikahan.

"Sore itu saya merasakan mual dan pusing. Saya sempat minta obat ke bidan, tetapi masih sakit. Baru kemudian jam 12 siang itu dibawa ke Puskesmas Playen," katanya.

Baca juga : Diduga Keracunan Makanan, Puluhan Santri Demak Dilarikan ke Puskesmas

Tuji, korban lainnya menambahkan, tak ada yang aneh dari makanan, baik dari rasa maupun bau. Ia hanya mengalami pusing tetapi ditahan.

"Istri saya (Jumarti) yang mengeluhkan sakit. Keluarga lain di Ngawu juga mengeluhkan sakit," imbuhnya.

Kompas TV Selasa (13/2), delapan orang alami keracunan akibat mengirup udara yang tercemar racun. Tujuh korban di antaranya sempat pingsan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com