Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2018, 18:40 WIB
Kontributor Pasuruan, Moh. Anas,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Jalur pantura Surabaya-Pasuruan, Jawa Timur, akhirnya dibuka setelah 9 jam lumpuh total akibat genangan air setinggi satu meter.

Pembukaan jalur tersebut dilakukan pihak kepolisian melihat kondisi air mulai surut dan mendapatkan persetujuan dari warga korban banjir. sedangkan kendaraan yang harus lewat harus ekstra hati-hati agar sisa lumpur pada genangan air tidak masuk ke rumah warga.

"Ya tadi sudah kami buka setelah kondisi air di jalan raya mulai surut," ungkap Kasatlantas Polres Pasuruan Kota AKP Kadek Ary Mahardika, Kamis (22/2/2018).

(Baca juga: Banjir hingga Satu Meter, Jalur Pantura Pasuruan Lumpuh Total)

Genangan air di jalur pantura Surabaya-Pasuruan, tepatnya di Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, itu terjadi sejak pukul 02.00 WIB dini hari tadi.

Pada pukul 04.00 WIB, arus lalu lintas di jalur tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan, baik roda dua maupun roda empat atau lebih karena arus air yang deras.

"Setelah petugas memantau airnya surut hingga 40 sentimeter, tadi jam satu siang (13:00 Wib) kami buka bersama warga di di sini," ungkapnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, arus lalu lintas di jalur tersebut padat dan terlihat antrean yang panjang. Karena kendaraan besar yang melintas di titik genangan air melaju dengan kecepatan rendah guna mengurangi dampak ombak air di jalan. Pasalnya, warga di lokasi juga mengawasi agar sisa kotoran air tidak masuk rumahnya.

"Ya harus sama-sama mengerti, sopir bisa jalankan kendaraan. Tapi mereka harus tahu kalau ombak besar di jalan bisa membuat kotor rumah kami", ujar Wayan Budiarto, warga setempat.

(Baca juga: Dalam Kondisi Tak Sadarkan Diri, Seorang Pasien Dipaksa Pulang)

Sebelum dibukanya jalur pantura, Satlantas setempat melakukan rekayasa jalan guna mengurangi kemacetan. Lalu lintas dari arah Probolinggo menuju Surabaya diarahkan melalui Purwosari.

Begitupun sebaliknya, dari Sidoarjo atau Surabaya yang menuju Probolinggo harus melalui Pandaan.

Sejumlah sopir kendaraan angkutan barang pun mengaku lega dengan dibukanya jalur tersebut. Karena hampir 12 jam dirinya terjebak di jalur pantura yang macet cukup parah itu.

"Lega bisa jalan karena saya ini mengangkut kopi dari Situbondo menuju Surabaya. Mau putar juga tidak bisa. Saya hampir 12 jam macetnya," ungkap Anwar.

Selain jalur pantura, luapan Sungai Welang yang sebelumnya menggenangi perkampungan warga sudah berangsur surut, di antaranya Kelurahan Randusari, Dusun Karangasem, Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.

Sementara itu, genangan air di Kabupaten Pasuruan, Desa Kraton dan Desa Tambakrejo Kecamatan Kraton juga mulai mengering.

 

Kompas TV Fenomena gerhana bulan total juga dapat disaksikan dengan jelas di sejumlah Kota di Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com