Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Teror Penyerangan Ulama di Karawang Hoaks

Kompas.com - 22/02/2018, 18:01 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Polisi memastikan kabar rencana penyerangan ulama di Telukjambe Timur, Karawang, melalui pesan WhatsApp merupakan hoaks. Hal tersebut berdasarkan penyelidikan Polres Karawang.

Sebelumnya beredar pesan whatsapp, ada isu teror terhadap KH Endang Darwis di Pondok Pesantren Miftahul Jannah.

Dalam pesan tersebut tertulis:

Ada 3 orang mondar-mandir menggunakan motor dengan jaket grab. Murid Kyai banyak yang stay di Musholla MJ.
Yang saat itu mengawasi Kang Deni, Hamdan, dan Sofyan.
Pada jam 3 dini hari ketiga orang itu berdiri lama memandang ke dalam rumah Kyai.dan ketiga nya membawa HT.
kebiasaan Kyai tiap jam 3.30 membuka pintu rumah dan membangunkan murid nya.
Disaat itu dari dalam Musholla Hamdan sms ke Kyai utk tidak keluar pintu karena gelagat mencurigakan ketiga orang tersebut memiliki senjata (senjata api) yang bisa diletuskan dari pagar menuju sasaran yaitu Kyai..disaat itu pula Kyai sebelum menerima sms Hamdan merasa panas ketiga berada satu ubin sebelum pintu rumah..jadi niat membuka pintu urung dilakukan Kyai..
skenario ???? SWT.
_saat ini di Miftahul Jannah sudah dijaga murid,jawara serta FPI_

(Baca juga : Polri Sudah Kantongi Akun Penyebar Hoaks Soal Penyerangan Pemuka Agama)

Kapolres Karawang AKBP Hendy Febrianto Kurniawan mengungkapkan, berita tersebut tidak benar. Lantaran nama KH Endang Darwis bukanlah pengurus Ponpes Miftahul Jannah.

Begitupun dengan santri yang disebutkan mengawasi (Sopyan, Deny, dan Hamdan) tidak masuk dalam daftar nama santri.

"Setelah dilakukan pengecekan di Desa Sukamakmur, KecamatanTelukjambe Timur, Kabupaten Karawang tidak ada Ponpes Miftahul Jannah," ucap Hendy di Mapolres Karawang, Kamis (22/2/2018).

Hendy mengatakan, pimpinan ponpes tersebut bernama KH Omu Yazid Bustomi. Ponpes yang berdiri sejak 1996 itu mempunyai 200 santri, namun yang menetap hanya 96 orang.

"Foto yang beredar di medsos tersebut benar, namun foto itu adalah waktu kegiatan wisuda Tahfidzul Quran pada Juni 2017," ungkap Hendy.

Hendy mengatakan, KH Omu Yazid Bustomi juga menuturkan kabar yang beredar tersebut tidaklah benar. Menurutnya, kebiasaan kiai tiap pukul 3.30 WIB membuka pintu rumah dan membangunkan muridnya memang benar.

"Itu adalah alarm untuk santri menjelang kegiatan pengajian dan salat Subuh berjamaah," tambah Hendy.

(Baca juga : Rumah Ketua MUI Kota Madiun Dimasuki Pria yang Diduga Gangguan Jiwa)

Selain itu, kabar saat ini Ponpes Miftahul Jannah sudah dijaga murid jawara serta FPI juga tidak benar. "Ponpes Miftahul Jannah tidak bergabung dengan FPI," tuturnya.

Hendy mengimbau agar masyarakat lebih arif dalam menyikapi isu-isu yang belum jelas sumber dan kebenarannya. Hal ini untuk mengantisipasi beredarnya kabar hoaks dan akibat yang ditimbulkannya.

"Jangan mudah membagikan dan berkomentar provokatif terhadap isu-isu yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," harapnya.

Menjelang pilkada, sambung Hendy, propaganda melalui media sosial dan alat komunikasi menjadi "kendaraan" paling diminati kelompok berkepentingan tertentu.

Kompas TV Polisi kemudian menangkap pelaku setelah unggahan itu menimbulkan polemik dan keresahan warganet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com