Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Tadi Memeluk Kang Dedi, Langsung Meriang Badan Saya"

Kompas.com - 21/02/2018, 13:53 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Dedi Mulyadi mengunjungi kawasan permukiman padat penduduk di Kampung Cikelor, Desa Amansari, Kecamatan Renggasdengklok, Kabupaten Karawang, Rabu (21/2/2018).

Sesaat tiba di lokasi, warga sudah berkerumun dan langsung menghampiri salah satu kandidat di Pilkada Jabar tersebut.

Seorang perempuan paruh baya yang merupakan pedagang duku keliling, Ruminah (52) tak malu-malu langsung memeluk Dedi yang hendak berjalan ke deretan rumah warga.

"Saya tahu Kang Dedi, suka lihat di televisi dan ini aslinya. Saya tadi memeluknya karena gembira bertemu, tadi langsung meriang badan saya," jelas Ruminah.

Ruminah pun bahagia karena bisa mengobrol dan mencurahkan kesulitannya selama ini kepada Dedi Mulyadi. Sebagai pedagang kecil, ia ingin diperhatikan oleh pemerintah.

"Saya bahagia, karena tadi sudah ngobrol langsung dan bisa berkumpul bersama Pak Dedi dan warga," ujar Ruminah seusai mengobrol dengan Dedi Mulyadi, di depan selasar rumah deret warga Renggasdengklok.

Baca juga : Dedi Mulyadi: Jawa Barat Mesti Miliki Areal Sawah Abadi

Seusai bercengkrama bersama warga, Dedi pun langsung menyusuri gang sempit di wilayah itu untuk bersilaturahmi bersama warga. Sontak, gang sempit menjadi penuh sesak karena kerumunan warga yang terus mengejar dan menghampiri mantan bupati Purwakarta dua periode tersebut.

"Aduh, kenapa bapak masuk gang sempit seperti ini, Pak? Jadinya susah melihatnya," kata Desi, warga setempat lainnya.

Dedi pun sempat mengunjungi rumah Nek Bone (92), warga yang tinggal di sebuah rumah petak semi-permanen berdingding bilik bambu. Tanpa ragu karena sudah terbiasa, Dedi pun langsung bercengkrama di dalam rumah berlantaikan tanah tersebut. Dedi sesekali melirik ke sekitar rumah itu, dan mengakui bahwa rumah ini bersih.

"Emak rumahnya bersih meski kondisinya seadanya seperti ini. Mudah-mudahan emak selalu sehat terus ya," ungkap Dedi sembari duduk berdampingan dengan nenek renta yang tak bisa melihat tersebut.

Dedi berjanji jika terpilih nanti akan memberikan asuransi jaminan hari tua bagi orang lanjut usia (lansia) seperti Nek Bone. Soalnya, ia menginginkan para kaum ibu di masa tuanya harus bahagia dan tak diganggu oleh permasalahan ekomomi.

"Beberapa kali kan saya sampaikan, saya akan membuat asuransi jaminan hari tua bagi para usia lanjut. Supaya mereka bahagia di masa tuanya," katanya.

Dedi pun mengaku kedatangannya bertemu warga seperti ini sudah dilakukannya sejak dulu menjabat anggota dewan, wakil bupati dan bupati Purwakarta. Ia biasa berkunjung ke warga di gang sempit dan perkampungan untuk mencari keluhan warga dan langsung memberikan solusinya.

"Saya sudah biasa sejak dulu berkunjung ke rumah-rumah sempit dan perkampungan untuk bertemu warga. Saya di sini bukan karena jadwal kampanye saja, tapi saya menyerap aspirasi warga dan memberikan solusinya secara langsung," ujar Dedi.

Baca juga : Usai Blusukan, Dedi Mulyadi Tertidur di Bangku Depan Warteg

Ditambahkan Dedi, jika terpilih nanti, ia pun tak akan mengubah gaya kepemimpinannya, yakni selalu berkunjung ke warga secara langsung seperti ini.

"Justru saya kalau tak keliling bertemu warga seperti dulu di Purwakarta tak biasa saja," kata dia.

Kedatangan Dedi di Kampung Cikelor pun terus diikuti kerumunan warga dan anak-anak. Warga pun merasa bangga karena daerahnya di gang sempit dikunjungi oleh salah satu kandidat di Pilkada Jabar tersebut.

Kompas TV Dedi menilai hal itu merupakan dukungan karena adanya hubungan kedekatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com